webnovel

Serangan Beruntun Archer Satria

"Spring slash!" teriak bandit swordman sambil menebaskan pedangnya yang diselimuti oleh cahaya berwarna hijau.

Seketika itu juga riuh angin bergemuruh membentuk tekanan udara yang memadat serta melesat menuju ke arah Satria yang masih melayang jatuh dari udara. Seketika itu juga Satria memutarkan tongkatnya ke belakang punggung lalu tiba-tiba saja tongkat hitam yang dipegang Satria langsung diselimuti oleh sinar gradasi berwarna merah membara.

"Flame.." teriak Satria. Api langsung membara menyelimuti tongkat hitam yang dipegang oleh Satria, riuh angin langsung bergemuruh seakan udara berguncang. Tanah terasa mulai bergetar membuat para bandit panik.

"Clash!" sambung Satria sembari menghantamkan tongkatnya mengarah kepada tebasan jarak jauh yang datang kearahnya.

'Bbbhhhaaammmrrr'

Suara dentuman keras langsung terdengar saat tongkat berapi yang dipakai Satria menghantam tebasan jarak jauh musuhnya. Sekilas cahaya merah menerangi tempat mereka sebelum akhirnya pudar saat benturan terdengar. Tapi riuh angin yang bergemuruh langsung menyurul dan bertiup kencang.

Pepohonan yang ada di sekitar tempat mereka berada langsung doyong tertiup angin yang menerpa, para bandit langsung menutup matanya saking kencangnya tiupan angin. Di saat itulah Satria langsung melesat lagi menuju lawannya. Dengan keras Satria menghantamkan tongkatnya mengenai bandit yang membawa kapak, suara tulang-tulang yang remuk langsung terdengar seiring jeritan bandit yang dihantam oleh Satria hingga rubuh ke tanah meregang nyawa.

Satria terus maju di tengah tiupan angin, seorang wizard terlihat menggunakan sihirnya untuk menghantam tubuh Satria dengan puluhan panah petir tapi Satria dengan lincah menepis semua serangan lawannya dengan tongkat hitam yang dia pegang. Bandit guardian yang membawa tameng berusaha maju ke depan Satria untuk mencegahnya mengalahkan rekannya yang lain.

"Maksimal defend!" ucap bandit guardian sambil menggerakan tamengnya ke depan hingga menutupi sebagian tubuhnya.

"Fire punch!" teriak Satria sambil menghantamkan pukulan tangan kirinya sementara tangan kanannya yang memegang tongkat menangkis semua panah yang dilesatkan oleh lawan.

'Bbbrraakkhh'

"Eukh.." jerit bandit guardian saat pukulan tangan kiri Satria yang diselimuti api menghantam tamengnya sampai hancur dan tembus menghantam dadanya hingga berlubang. Dengan tubuh yang terbakar di beberapa titik bandit guardian itu langsung rubuh ke tanah dan tewas seketika.

Tiupan angin mulai mereda, tiga bandit swordman langsung melesat bersamaan dari tiga sisi yang berbeda. Satria dengan cepat merapatkan tongkatnya di pinggang lalu diputarkan mengelilingi tubuhnya hingga menghantam tiga lawan yang datang sampai terpental kembali. Dua bandit yang membawa tombak langsung melemparkan tombaknya tapi Satria langsung menendang kedua tombaknya hingga menancap di rekan mereka sendiri.

Empat bandit dengan tangan kosong langsung maju dari empat penjuru mata angin secara bersamaan. Sementara itu bandit yang membawa panah langsung melesatkan panahnya lagi, Satria langsung menghentakan kakinya hingga tubuhnya terlontar ke langit dengan sangat tinggi saking kuatnya hentakan yang dia lakukan, serangan para bandit itu menjadi sia-sia saja sebab tidak ada satupun yang mengenai Satria.

"Archer, Ranger! Langsung serang dia dengan panah!" teriak bandit yang tadi menyerang Satria dengan tebasan jarak jauh. Saat itu juga bandit yang membawa panah langsung membidikan busurnya ke arah Satria.

"Magic arrow: flame arrow!" ucap dua bandit yang membawa panah.

"Magic arrow: thunder arrow!" teriak dua bandit lainnya.

"Magic arrow: wind arrow!" timpal bandit terakhir yang menarik tali busurnya. Lima pemanah langsung menggunakan tehnik mereka secara bersamaan, tapi Satria yang masih melayang di udara langsung memegang tongkat hitamnya dengan tangan kanan tepat di tengah-tengahnya.

"Archer," ucap Satria mengganti job classnya. Sekejap mata tongkat hitam di tangannya langsung berubah menjadi busur panah dengan tali yang juga terbuat dari baja hitam legam, sementara bola Kristal hitam langsung berpindah ke tengah-tengah busur yang sedang dipegang oleh Satria.

"Sayang sekali hanya ada satu orang saja diantara kalian yang mungkin bisa menahan seranganku beruntunku kali ini," batin Satria yang perlahan menarik tali busur panahnya ke belakang, seketika itu juga tekanan udara terlihat tercipta bagaikan anak panah.

"Magic arrow:.." teriak Satria yang menarik tali busurnya semakin kuat.

Seketika itu juga kilatan-kilatan petir terlihat menyambar dari tekanan udara yang membentuk seperti anak panah. Busur panah serta anak panah Satria kini mendadak bersinar dengan cahaya gradasi berwarna biru langit layaknya petir, udara di sekitar tempat Satria melayang jatuh juga ikut berwarna biru langit.

"Thunder rain!" sambung Satria seraya melepaskan tali busurnya.

Tekanan udara yang begitu padat langsung melesat dengan suara gemuruh bagaikan guntur yang menggelegar, tekanan udara yang berkilat-kilat itu langsung terpecah menjadi ratusan panah petir yang melesat ke bawah. Riuh angin langsung menderu bergemuruh mengiringi panah petir yang turun layaknya hujan.

"Mustahil," ujar bandit yang memerintahkan para pemanah tadi.

"Dia menggunakan tehnik archer?"

"Bagaimana bisa," timpal para bandit yang ada di bawah.

'Bbhhaammrrr'

'Dddhhaammrr'

Terdengar letupan-letupan kencang di udara saat panah yang dilesatkan para bandit menghantam panah petir yang dilepaskan oleh Satria. Raut wajah para bandit terlihat langsung pucat melihat langit yang penuh dengan sambaran-sambaran panah petir yang turun layaknya hujan. Semua bandit yang dibawah terlihat berusaha menggunakan tehniknya untuk melindungi diri.

"Fire punch!"

"Magic arrow: fire arrow!"

"Wizard dan sorcerer cepat redam serangannya!" teriak bandit yang sejak tadi memerintah mereka, tangannya langsung bergerak menghunuskan pedangnya di depan dadanya.

"Fire spear!"

"Firestorm!

"Lightning spear!" teriak para bandit yang membawa tongkat sihir berusaha meredam serangan Satria.

"Magic arrow: burning rain!" teriak Satria sambil menarik lagi busur panahnya lalu melakukan tehniknya lagi, kali ini panah-panah api melesat turun bagaikan hujan. Dia atas cahaya gradasi warna biru langit langsung terlihat cahaya gradasi warna merah membara.

"Magic arrow: icy rain!" sambung Satria yang kembali menggunakan tehniknya. Kali ini puluhan panah es langsung melesat bagaikan hujan, diatas sinar gradasi warna merah langsung muncul cahaya gradasi berwarna putih nan dingin.

"Dia melakukannya secara beruntun?" ujar bandit yang sejak tadi berkonsentrasi menghunuskan pedangnya di depan dadanya.

Saat itu juga bilah pedangnya langsung diselimuti cahaya gradasi berwarna merah yang bersinar terang menyilaukan mata, bandit itu langsung mengangkat pedangnya tinggi-tinggi lalu mengambil ancang-ancang untuk menebaskannya.

"Summer slash!" teriak bandit swordman sembari menebaskan pedangnya yang diselimuti gradasi cahaya berwarna merah.

"Ini adalah endingnya," tutur Satria sembari menarik lagi tali busur panahnya. Kali ini busur panah milik Satria langsung bersinar dengan cahaya gradasi berwarna hitam. Riuh angin yang menderu terdengar semakin bergemuruh kencang seiring getaran tanah yang semakin menjadi bagaikan gempa bumi.

"Darkest nightmare!" teriak Satria dengan kencang. Saat itu juga anak panah yang hitam legam langsung melesat turun dengan kobaran api berwarna hitam serta kilatan petir berwarna hitam, dari serangan terakhirnya itu kini bagian atas langit yang berwarna putih langsung muncul sinar terang dengan gradasi cahaya berwarna hitam legam nan mengerikan sementara di atasnya terlihat tubuh Satria melayang jatuh.

'Tttaarrrr'

'Bbbhhhooommrrr'

'Ddhhhhooommmrrrr'

'Ggggrrrrr'

Bersambung…

Nächstes Kapitel