webnovel

MUNDUR ATAU MAJU

Dalam lautan Goblin, terdapat sosok serigala jejadian atau Werewolf mengayunkan pedang besar, Great Sword dengan mudahnya. Justru Werewolf itu memburu para Goblin, lokasinya berada jauh dari pusat peperangan.

[ Slash ]

[ Wolf Fang ]

Sosok Werewolf itu semakin menggila dengan Heal Poin di bawah tiga puluh persen. Karena kemampuan khusus darinya adalah semakin rendah heal poin maka akan semakin kuat kekuatan fisiknya.

"Arrgghh! Sebuah Quest yang sulit."

Werewolf itu mengumpat sambil menghabisi banyak Goblin yang mulai kocar-kacir dari formasi tempur mereka. Melihat itu ia segera memburu seluruh Goblin yang kabur.

[ Legendary Class: Berseker ]

Processes : 199/1000

Membunuh monster dengan kondisi heal poin di bawah 30% dan tidak melakukan party atau dukungan apapun.

Di sisi lain muncul gerombolan berjubah hitam datang dengan satu orang di antaranya mendekat dengan sangat cepat. Memburu Goblin yang tengah kabur dari Werewolf tersebut.

[ Cross Fang ]

[ Saber Slash ]

"Dasar kau bocah, kenapa membunuh buruanku!"

Werewolf itu pun mengacungkan Great Sword miliknya dengan satu tangan ke arah Sosok berjubah hitam tersebut. Ia merasa kesal buruannya diambil oleh orang tersebut.

"Oh maaf tuan Eldegar, aku hanya menyapa."

Sosok berjubah itu membuka tudungnya dan mengangkat kedua tangan, tanda tidak ingin bertarung. Ia tak lain adalah Leon, orang yang menjual Baru Bertuah tipe Werewolf tersebut kepada Eldegar.

"Ah kau! Memang bocah sialan."

"Tuan-"

Ciel ingin menebas leher Eldegar ketika mengumpat tuannya namun dicegah oleh Leon, karena ia yakin meski Ciel dengan kekuatan penuh pun tak akan mampu membunuh pria maniak bertarung tersebut.

"Kalian semua tidak akan mampu menumbangkan pria tua ini, kecuali aku ikut mengeroyoknya."

Pasukan kecil Leon pun berhenti bersiaga, mereka tau lawan mereka bukanlah Werewolf di depan mereka melainkan masih ada musuh yang mengancam yaitu para Goblin.

"Ada apa kau kemari bocah? Musuh utama bukan di sini."

"Aku melihat pasukan utama tengah dipukul mundur oleh para Goblin,"

"Mungkinkah Goblin Jenderal itu menang?"

"Untuk itu aku belum tau, tapi ada yang lebih penting."

Leon dan pasukannya tidak mendekat ke pusat pertempuran, itu demi menjaga kerahasiaan pergerakan mereka. Langkah selanjutnya Leon mengajak Eldegar untuk ikut bergerak lebih maju lagi lebih dekat dengan Posisi Goblin King yang belum nampak sampai saat ini.

Eldegar pun setuju dan ikut bersama pasukan Leon, namun tidak bergabung dalam party mereka, demi menjalankan Quest untuk Legendary Class yang ia miliki.

"Maaf tuan Eldegar, tapi kalau kami bisa bantu Quest mu, akan lebih memudahkan."

"Hei bocah, intinya jangan merebut mangsaku, kau punya buruanmu sensiri."

"Baiklah,"

Mereka pun bergegas dengan kecepatan penuh, sembari memburu para Goblin yang terpisah dari formasi, dilibas dengan mudahnya.

[ Saber Slash ]

[ Wolf Fang ]

[ Spinning Cutter ]

[ Thump Hammer ]

Kecepatan memburu yang luar biasa dengan kombinasi mereka berempat, bersama Ciel dan Don sang mantan ketua pembunuh bayaran dengan level dan kemampuan mereka sekarang.

Di sisi lain, Alicia, Ivan dan pasukan mereka berhasil membuat Dark Lizard bersama pasukannya kesulitan, namun ketika keadaan mulai genting sang Dark Lizard itu pun melarikan diri. Tak ada yang mampu menghentikan pergerakannya, karena terkena debuff Slow.

"Sialan! Kadal hitam itu kabur."

"Hahaha, Nona Alicia bisa mengumpat juga ternyata."

"Diam kau Ivan!"

Karena tidak mampu mengejar Dark Lizard mereka lebih baik bergerak maju ke jantung pertahanan lawan. Mereka berambisi dapat menumbangkan Goblin King secepatnya.

Di barisan belakang Rena bersama para aliansi nampak lega karena berhasil membuat Dark Lizard kabur. Dan berkat buff dari Rena pun pasukan nampak lebih bersemangat, bagaimana tidak, perperang dengan dukungan seorang Idol tentunya memberikan semangat tersendiri.

Tak lama dari pergerakan tersebut, Jenderal Smithson gugur dalam pertempuran. Ia dihabisi oleh Goblin Jenderal dengan bantuan Dark Lizard yang kabur tersebut. Kombinasi serangan Fisik dari Goblin Jenderal yang luar biasa, ditambah sihir hitam disertai debuff memporakporandakan barusan dari Jenderal Smithson dan para petualang.

Richard dan Walker memutuskan untuk mundur sejenak. Mereka berdua tak mampu jika harus berhadapan dengan dua sosok kuat seperti mini Boss dalam event perang tersebut secara bersamaan.

Keadaan ini bisa semakin buruk karena Ace dan Guildnya CROWN ternyata hilang entah ke mana dari barisan. Salah perhitungan kekuatan tempur ini mengakibatkan kekalahan pihak pasukan manusia tak terelakkan.

"Aku sudah mengabari semuanya, jika begini terus Goblin Jenderal dan pasukannya akan meruntuhkan Kota Lumerick."

"Ditambah Dark Lizard itu sangat merepotkan, priest Guild ku tidak mampu menangkal kutukannya. Kita butuh Alicia."

Walker dan Richard dalam perjalanan mundur ke Kota Lumerick, berharap mampu menyiapkan pertahanan guna membalas serangan yang akan datang dari pasukan utama Goblin Jenderal.

Di sayap kiri pasukan Ryuma dan Rebecca mampu memojokkan para Goblin, sedikit lagi sampai pada barisan pertahanan Goblin King namun mereka berhenti karena menerima pesan dari Walker.

"Apa?!"

"Begini lah jika banyak yang egois."

Rebecca wanita cantik dengan rambut hijau berjubah penyihir berwarna hitam dengan corak ungu. Ia merupakan pemilik Epic Class Blue Mage, yang memiliki skill element dan support.

Guild Master dari Evergreen ini memiliki kharisma yang kuat, ia adalah player game RPG yang cukup terkenal karena banyak fans sekaligus pengikutnya. Dan untuk Guild Evergreen isinya adalah para pengikut setianya.

"Kita sudah sejauh ini, harus mundur?"

Ryuma sang Samurai mulai kesal dengan keadaan yang menimpanya. Ia berharap dapat bertemu dengan pasukan yang lain dan mengalahkan Goblin King, justru harus mundur padahal tinggal beberapa langkah lagi.

Sementara di hadapan mereka muncul pasukan Goblin yang cukup besar menyerang. Memang bukan pasukan pertahanan Goblin King, namun cukup merepotkan jika tidak ditangani.

"Kita selesaikan ini lalu segera kembali ke Kota Lumerick."

[ Ice Javelin ]

Rebecca mengeluarkan puluhan tombak yang terbuat dari Ice, menghujami para Goblin yang menyerang. Disusul oleh para penyerang garis depan yang dipimpin oleh Ryuma.

[ Ito Hazano Giri ]

Tebasan kilat dari Katana Ryuma beserta pasukan garis depan lainnya, menghabisi banyak Goblin namun gelombang serangan Goblin pun tak kunjung usai, pasalnya terdapat banyak Goblin Shaman di bagian belakang.

Dari arah kiri muncul gerombolan dengan jubah hitam dan terdapat sosok Werewolf di antara mereka. Menyerang pasukan Goblin dari sisi kiri dan mampu memberikan tekanan yang berarti.

[ Cross Fang ]

[ Saber Slash ]

Salah satu yang berjubah hitam memiliki kemampuan pedang di atas Rata-rata. Mengayunkan pedang satu tangan dengan runtutan skill dengan sangat baik. Mampu membunuh Goblin dengan satu sampai dua kali tebasan saja.

[ Slash ]

[ Wolf Fang ]

Sosok yang mencuri perhatian lainnya adalah Werewolf dengan Great Sword, dengan mudah ia mengayunkan pedang besar tersebut menghancurkan pertahanan para Goblin.

Berkat gerombolan tersebut pertahanan Goblin dapat ditembus hingga para Goblin Shaman kocar-kacir. Tak buang kesempatan, kedua pasukan itu pun menghabisi seluruh Goblin yang ada.

"Bukankah Werewolf itu Eldegar?"

Ryuma mendatangi sang Werewolf untuk memastikan hal tersebut. Dan muncul notifikasi nama di atas kepala Werewolf tersebut yang menunjukkan nama dirinya, Eldegar. Karena Ryuma dan Eldegar sudah berteman maka notifikasi tersebut dapat muncul.

"Hahaha ketahuan,"

Hampir seluruh pasukan terkejut karena baru sadar Eldegar yang dimaksud adalah Guild Master dari Dark Moon, salah satu dari 12 Guild terbesar. Ditambah kondisinya sekarang yang berubah menjadi werewolf.

"Berarti kau sudah berhasil membeli baru bertuah itu dari Leon?"

Ryuma langsung menatap pria dengan pedang satu tangan yang sangat mahir dalam menghabisi para Goblin tersebut, dan nampaknya ia adalah pemimpin gerombolan tersebut.

"Apakah kau Leon?"

"Apakah harus ku Jawab?"

Pemuda itu membuka tudung penutup kepalanya, dan menunjukkan wajahnya. Nampak familiar, namun wajah Leon ketika dalam Video live stream Rena memang jarang sekali muncul, dalam video live stream lebih menampilkan pergerakan Leon dari belakang karena Rena kerap kali berada di jarak aman.

"Jika iya, mari bertarung, Leon."

Saya sangat suka aksi yang disuguhkan pada bab 18 yang akan datang. Nantikanlah!

Zqyu_Whitecreators' thoughts
Nächstes Kapitel