webnovel

Tak Paham

Malam itu, Albert hanya bisa diam tak mengatakan apa pun. Sejujurnya masih ada rasa bimbang yang dia rasakan karena dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang sebenarnya dibicarakan oleh Kevin dan Pak Arthur.

Keduanya sama-sama menjelaskan hal itu dengan saling bersahut-sahutan, sementara dia hanya terdiam menikmati cerita yang dia sendiri tidak mengerti apa maksudnya.

Ada banyak hal yang ingin Albert tanyakan kepada kedua orang itu. dia masih benar-benar tak paham sebenarnya apa yang terjadi dan sebenarnya apa yang dimaksud dengan batu itu. Keberadaannya di sana seperti anak kecil yang tidak tahu apa-apa.

Albert hanya melongo, memperhatikan mereka berbicara tanpa memahami dengan betul titik duduk permasalahannya seperti apa.

Entah bagaimana lagi memahaminya karena topik itu terdengar begitu berat sekali untuk dia terima. Tak tahu harus dengan apa, Albert kini hanya bisa terdiam sambil memperhatikan Kevin dan Pak Arthur dengan bergantian, berharap dia menemukan titik celah untuk bisa memahami Sebenarnya apa yang sedang mereka bicarakan.

Kalau mungkin bisa dikatakan lagi, Albert benar-benar tak tahu apakah Kevin bisa menghadapi keadaan itu ataukah tidak. Mereka berdua tentu merasakan rasa yang terlalu berat untuk bisa menghadapinya secara bersamaan, apalagi keadaan dari setiap permasalahan itu yang selalu datang silih berganti seolah tidak ada istirahatnya.

Ada rasa bimbang dan rasa tidak yakin bagi diri seorang Albert ketika dia memperhatikan setiap masalah itu yang semakin sini malah semakin besar dan bisa saja membahayakan nyawa seseorang. Seperti sebuah kesalahan karena dia telah mengajak Kevin kemari. Dia tidak menyangka permasalahan akan menjadikan seperti ini hingga harus melibatkan banyak orang agar bisa saling bahu membahu menolong Kevin dan dirinya untuk keluar dari semua gangguan itu.

Masih ada perihal yang belum bisa dia ceritakan lagi apakah dirinya memang harus berhadapan dengan semua itu ataukah membiarkannya hingga tidak ada lagi hal-hal yang harus dilakukan. Rasa ingin menyerah selalu ada namun Albert tidak ingin mati sia-sia hanya karena pergolakan energi yang dia sendiri tidak tahu semua itu bersumber dari siapa.

Rasa ingin tahunya begitu besar ketika melihat semua orang yang ada di hadapannya seolah saling bersahut-sahutan membahas sebuah hal yang tidak dia pahami. Entah harus dengan bagaimana Albert bisa memahami semua keadaan itu agar dirinya berada dalam posisi yang bisa memahami semua keadaan itu dengan jelas.

Dia hanya ingin terlihat jauh lebih baik, bisa sama-sama saling melindungi tanpa ada pihak yang harus dirugikan oleh itu.

"Banyak hal yang bisa kita pecahkan lagi dan sesuatu itu perlu kita hadapi lagi agar tidak ada lagi hal menyakitkan yang bisa kita lewati ke depannya. Maka dari itu, kita harus perlu belajar lebih agar sesuatu yang terjadi kepadamu tidak lagi terjadi kepada siapapun yang ada di sini. Tentu, Saya hanya ingin melihat semuanya baik-baik saja dan tidak ada lagi masalah yang kita hadapi entah itu di hari ini ataupun di hari-hari nanti," seru pak Arthur menengahi, "Supaya semuanya tak lagi menjadi permasalahan yang berat, alangkah baiknya kita bisa sama-sama saling menjaga agar ke depannya tidak terjadi hal-hal yang tidak menyenangkan seperti ini. Kita harap semuanya bisa segera terkuat dan terselesaikan dengan cepat, agar ke depannya tidak lagi sosok-sosok itu menjadikan kalian berdua sebagai taruhan mereka dalam memperjuangkan ilmu yang seharusnya tidak diperlajari. Saya yakin semua permasalahan ini pasti ada jalan keluarnya."

"Benar," seru Kevin, "Dan alangkah baiknya jika kau tahu semua permasalahan ini, Albert. Yakinlah jika bahaya sedang ancang-ancang berada di depan kita dan kita tidak tahu kapan mereka akan kembali untuk bisa memberikan gangguan-gangguan lagi seperti itu. Yang terpenting, kita harus bahu membahu untuk bisa menolong tanpa harus memahami titik permasalahannya. Justru aku tak ingin kau tahu, karena semua ini benar-benar sangat berat untuk bisa dilalui oleh kita berdua."

Albert paham jika semua yang terjadi padanya saat ini, tidak akan bisa dia terima bahkan terlalu jauh pula untuk terus dia kejar akan bagaimana dan seperti apa.

Hal-hal yang telah dia jadikan sebagai pembelajaran, rasanya tak akan mudah bahkan tak bisa mereka biarkan menjadi cerita biasa yang tak memberikan suatu hal yang berarti.

Percaya atau tidak, keadaan itu malah justru menjadikannya sebagai pertimbangan yang tak pasti. Apa yang membuat Kevin berada pada pilihannya saat ini, tak bisa dia biarkan dengan cara yang tak sama.

Mungkin ke depannya, dia harus beradu lebih dengan semua agar tidak ada lagi pembahasan yang lebih mendalam dari semua itu. Tak tahu harus menjelaskannya dengan bagaimana, Kevin hanya bisa terdiam saat semua itu harus dia hadapi sendirian.

Masih ada banyak cerita yang belum terselesaikan dan belum mampu dia pahami dengan baik. Hingga kemudian, dia sendiri merasa enggan jika membiarkannya terus berlarut-larut seolah tak tahu lagi hal apa yang harus dia pertahankan dengan lebih.

"Nanti, aku tak mau lagi membiarkan semua itu bisa terpercayakan dengan sama lagi. Aku harus belajar untuk percaya bahwa semua ini tidak akan pernah bisa aku dapatkan dengan cara apa pun, jika tidak ada bantuan yang baik dari kalian semua. Hanya ada sesuatu yang harus kita perjuangkan lagi supaya semuanya bisa terselesaikan tanpa ada hal yang harus kita paksakan. Jadi selebihnya, kita harus lebih percaya diri dan mampu menghalau semua gangguan-gangguan itu tanpa tidak ada pihak yang harus disalahkan lagi dari semua itu. Perasaan yang tidak akan sama dan sesuatu yang tidak bisa dipercayakan dengan mudah, bahkan akan terasa jauh lebih menyakitkan untuk bisa kita terima bahwa keadaan itu memang sangat sulit untuk bisa diceritakan lagi dengan mudah," kali ini, pemikiran Kevin jauh lebih dewasa dan bisa memahami titik permasalahan yang sedang mereka hadapi.

Dia yakin jika semua keadaan itu memang tidak mudah untuk diselesaikan dan tidak semua orang bisa menyelesaikannya dengan cepat.

Tentu akan ada sesuatu yang membuat mereka terasa sulit untuk keluar dari tempat itu, apalagi keadaan demi keadaan yang mendesak mereka untuk terus bersama, agar tidak ada lagi suatu hal menyakitkan yang bisa terjadi lagi di suatu saat nanti.

Pembelajaran yang bisa mereka dapatkan kali ini, tentu jauh lebih berarti dan tak mudah pula untuk bisa dijelaskan dengan baik apa maksud dari semua itu. Karena pada akhirnya, kita tidak bisa memaksakan apakah semua gangguan itu akan bisa terselesaikan dengan cepat atau tidak.

Semuanya tergantung dari cara masing-masing dalam menghadapi semua itu apakah bisa dengan sabar ataukah dengan nafsu. Yang terpenting, Kevin dan semuanya selalu berharap bahwa mereka bisa pulang dengan selamat, ada sangkut paut lagi dengan kejadian di masa lalu.

...

Nächstes Kapitel