webnovel

Bab 196

"sayang ku, cuaca pagi ini sepertinya agak buruk, bagaimana kalo kita tinggal di kamar saja" goda iren sambil mengelus elus dadaku.

"lebih baik kita pindah ke grandcypher sekarang dan mempersiapkan kamar kita"

"terserah sayang ku saja"

_____________________________________

saat itu kami pun menuju kapal grandcypher dengan teleportasi dan mulai memilih kamar kami lalu mendekorasinya.

di dunia grand blue ini, semua pulau adalah pulau terapung, untuk mencapai pulau yg lainnya di perlukan kapal terbang agar bisa sampai.

walaupun aku memiliki para mail dan gundam tapi menikmati pemandangan dengan kapal jenis perahu ini lebih mengasikan dari pada melalu monitor.

setelah beberapa renovasi kamar dan dengan bantuan sihir ruang, kamar kami menjadi lebih luas lengkap dengan dapur dan kamar mandi moderen.

"sayang ku semua nya sudah beres, ayo cepat sayang ku masuk kan lagi senjata mu, lubang iren sudah mulai dingin lagi" teriak iren yg sedang berbaring di ranjang ku sambil membuka kedua selangkangannya dengan nada mengundang.

"kamu benar benar wanita mesum"

"sayang ku juga pria mesum" kata iren dengan centil.

dan pertarungan pun di mulai tanpa mempedulikan guncangan yg sedang terjadi di luar kapal.

_______________________________________

saat ini rackam, gran yg merupakan protagonis pria di dunia ini, lyria yg merupakan protagonis wanita dan katalina yg merupakan pengawal lyria serta vyrn yg merupakan naga kecil peliharaan gran sedang sibuk berjuang untuk menyadarkan Dewi angin tiamat dari amarahnya.

dengan keahlian rackam mengendarai kepal, semua serangan dari Dewi tiamat dapat di hindari.

saat itu lyria meminjamkan kekuatan bahamut pada gran dan memintanya menghancurkan kristal ungu yg ada di dada tiamat.

karena kristal ungu ini adalah sumber penyebab kenapa tiamat mengamuk dan tidak dapat mendengarkan perkataan lyria.

tanpa segan segan Gran langsung setuju dan memerintahkan rackam membawa kapal ke atas tiamat.

saat kapal sudah sampai di atas tiamat, gran tanpa segan segan melompat dan mulai meluncur ke arah tiamat.

dengan perjuangan yg keras dan berdarah, gran akhirnya bisa menghancurkan kristal ungu yg ada di dada tiamat yg membuat tiamat akhirnya tersadar.

saat itu tiamat langsung menangkap gran yg akan terjatuh ke bawah dan membawanya ke kapal.

di hadapan semua orang, tiamat berubah menjadi cahaya hijau dan masuk ke kristal biru yg ada di dada lyria lalu tiamat juga memberi kan hadiah pada lyria berupa kristal aneh berwarna hijau seukuran kepalan tangan.

saat mereka sedang merayakan kemenangan, tiba tiba pintu menuju area kamar kru yg ada di belakang rackam yg sedang menyetir tiba tiba terbuka.

saat itu semua orang melihat seorang pria tampan berjalan keluar dengan santai sambil menguap.

"paman rackam, apa kamu tidak bisa menyetir lebih santai, aku hampir jatuh dari tempat tidur ku" kata ku dengan malas

"nerooo sejak kapan kamu ada di kapal ku" teriak rackam dengan kesal.

"OOO sejak tadi pagi, cuaca agak buruk, di kota jadi aku pindah ke kapal mu sekalian merenovasi kamar ku, mm ini sisa uang nya, biarkan aku menjadi penumpang mu sampai aku bosan, jangan pedulikan aku, anggap saja petugas kebersihan kapal" kata ku sambil melemparkan sekantong uang lalu berniat berbalik ke kamar lagi.

"oi oi kapan aku setuju"

"tentu saja saat kamu menerima uang itu, jangan berpikir untuk membeli tiket ku lagi, aku tidak akan menjualnya" kataku dengan malas

"tunggu dulu, kamu adalah pria yg waktu itu menyerahkan lyria pada ku kan, kenapa kamu pergi begitu saja" teriak gran yg tiba tiba membuat orang menjadi bingung.

"oo kamu yg waktu itu, mmm itu hanya kebetulan aku sedang lewat dan melihat seorang wanita jatuh dari langit jadi aku segera menangkapnya agar tidak mati karena terbentur ke tanah"

"kenapa, apa kamu tidak senang aku memberimu wanita cantik, mungkin kalian bisa menikah dan mempunyai banyak anak nantinya" kataku dengan nada main main.

"maksud bukan itu, kenapa kamu menyerahkannya pada ku, kenapa kamu tidak membantu lyria saja" kata gran dengan malu malu

"kebetulan aku melihat mu dan kalian terlihat cocok, aku pikir setelah dia membuka matanya dan melihat mu memeluknya hatinya langsung terpesona dan dia langsung jatuh cinta pada mu, bukan kah itu baik untuk mu, mestinya kamu harus berterima kasih pada ku"

"lagian dia juga bukan tipe ku, dada rata dan masih anak anak, jadi tidak ada untung nya, OOO aku lupa memperkenalkan diri, panggil saja aku Nero, kamu sepertinya sangat bersemangat sampai berdarah darah seperti itu, biar ku bantu sedikit" saat itu aku menggunakan sihir cahaya untuk menyembuhkan gran dengan cepat.

"ini." saat itu gran menunjukan wajah kagetnya.

"gran ada apa" tanya lyria dengan cemas.

"rasa sakitnya hilang dan tubuhku seperti pulih seutuhnya" seru gran dengan takjub yg membuat semua orang memandangku dengan heran.

"tenang semua nya, selama aku di kapal ini jangan takut terluka, selama kamu tidak mati semua bisa di subuh kan" saat itu aku akan berbalik tapi lyria memanggil ku.

"tunggu dulu tuan Nero"

"oo apa lagi nona kecil" jawab ku dengan santai

"panggil saja lyria, itu terima kasih sudah menolong ku saat itu, gran juga menceritakan tentang pria misterius yg menyerahkan ku pada gran" kata lyria dengan tulus

"tidak perlu berterima kasih, saat kamu masih belum sadar aku mencium bibir mu sebagai bayaran untuk menyelamatkanmu, jadi kita tidak berhutang apa apa" kata ku dengan senyum lembut sambil mengacungkan jempol ku.

hal ini membuat wajah semua orang menjadi gelap dan hanya lyria yg wajahnya memerah.

"dasar pria mesum, berani beraninya mencium wanita tanpa ijin" teriak katalina dengan kesal.

"lalu apa yg akan terjadi jika aku melakukannya" saat itu aku langsung muncul di depannya dan memeluk pinggang nya.

"kamu jangan main main atau mmmmm" dan aku langsung mencium bibirnya di bawah matanya yg penuh ketidak percayaan.

"ok aku ke kamar dulu, dada cantik" kataku dengan nada main main sambil berjalan dengan cepat ke arah kamar ku.

dan semua orang hanya bisa terdiam menatap katalina yg masih membatu dengan mata yg terbuka lebar seperti melihat hantu.

"hadehhh, sepertinya kapal ini akan kacau" gumam rackam sambil merenung.

saat itu katalina mulai tersadar dan mengelus bibirnya sebentar lalu berjalan ke arah kamar kru dengan kesal.

Nächstes Kapitel