masih di sekolah setelah kemenangan jaegu di babak penyisihan, ratu membawaku ke belakang sekolah untuk membahas hal yg sangat penting.
melihat dari wajahnya yg serius sepertinya ini benar benar penting, jadi aku mengiyakan ajakannya.
masih di bawah pohon yg klise, serta moon young dan dal dal yg mengintip, lalu ada wanita berpakaian hitam di atas bangunan sekolah yg menatap kami dengan mata tajamnya.
kami berdua berdiri sambil bersandar di pohon besar tempat kami berteduh.
"Nero, aku mungkin akan jarang ke sekolah" kata ratu dengan ragu ragu
"mm, apa ini urusan keluarga" kataku dengan santai
"ya, aku akan mulai mengurus perusahaan keluarga"
"kalo begitu berjuanglah, jangan di jadikan beban, lakukan saja sebisanya"
"terima kasih Nero, kamu juga jaga kesehatan, sex yg berlebihan tidak baik untuk tubuh mu" kata ratu dengan malu malu
"oo ratu sangat khawatir tentang ku, jangan bilang ratu mulai tertarik pada ku" kataku dengan nada main main.
"tidak tidak bukan seperti itu, aku hanya tidak ingin kamu sakit, itu saja" kata ratu dengan panik sambil melambaikan tangannya.
"benarkah, lalu kenapa ratu tidak ingin aku sakit" kata dengan nada main main sambil mendekatinya dan menekan tubuh nya hingga bersandar di pohon dengan tubuh ku.
"Nero jangan seperti ini, orang lain akan melihat" kata ratu sambil memalingkan wajahnya yg sudah memerah.
"ayo jangan alihkan pembicaraan, apa ratu punya perasaan pada ku" saat itu aku memegang dagunya agar wajah menatap ku.
"aku aku itu itu tidak seperti itu, aku benar benar hanya cemas saja, sungguh" kata ratu dengan panik sambil mengalihkan matanya ke kiri dan ke kanan.
tapi aku tidak peduli dan Langsung mencium bibirnya yg lembut itu.
dia pun tidak melawan dan perlahan mulai memeluk pinggang ku.
setelah beberapa saat kami berdua melepaskan ciuman kami dan saling memandang untuk beberapa saat lalu mulai berciuman lagi dengan lebih intensif.
"ini sudah terlambat, sopir ku pasti sudah menunggu lama, aku pergi dulu Nero, kamu jaga dirimu" kata ratu dengan malu malu lalu berlari menjauh dengan cepat.
"berbuat mesum di sekolah merupakan pelanggaran yg sangat berat, sebagai penjaga wild aku memiliki kewajiban untuk menghukum mu, jadi apa aku repot repot memberitahu hukuman mu atau kamu berinisiatif melakukannya sendiri" kata Lee na yg tiba tiba muncul di belakang ku dengan serius.
"baiklah nona Lee na aku akan melakukannya sendiri" saat itu aku langsung memeluknya dan menyandarkannya ke pohon yg ada di dekatku.
perlahan aku mengangkat kaki kiri nya agar memeluk pinggangku lalu menyibak rok nya dan mengeluarkan senjataku, dengan perlahan aku memasukan senjataku ke dalam lubangnya.
"aku tidak punya banyak waktu hanya untuk menghukum mu, jadi lakukan dengan cepat" kata Lee na dengan serius.
"tentu saja ini akan sangat cepat" saat itu aku langsung memompanya dengan cepat dan keras.
dan lee na mencengkram punggung ku dengan kencang.
dan dal dal dan moon young yg mengintip di semak semak hanya bisa terpana dengan mulut terbuka.
lalu mereka saling memandang dan saling mencubit pipi mereka.
"masih sakit, ini bukan mimpi" bisik moon young
"kita tidak bermimpi, tapi mungkin dunia ini adalah dunia mimpi, kita di lahirkan di dunia yg salah" bisik dal dal.
"kalian berdua yg mengintip di semak semak, lebih baik kalian menjaga area ini agar tidak ada orang yg mendekat atau aku juga akan menghukum kalian" kata Lee na yg tiba tiba dengan nada mengancam yg langsung membuat mereka berdua tersadar dan keluar dari semak semak.
"baik nona Lee na, kami akan segera mengamankan tempat ini" jawab mereka berdua dengan hormat.
"lakukan segera, hukuman Nero masih perlu beberapa menit untuk selesai, aku tidak ingin ada yg menggangu ku menghukum nya" kata Lee na dengan tegas.
"yes mam" jawab mereka berdua dengan serempak, lalu mereka berdua berpencar ke arah yg berlawanan.
saat mereka berdua pergi, aku memandang Lee na yg menatap bibirku dengan wajah kesal dan aku segera mengerti apa maksudnya.
dengan cepat aku langsung mencium nya sambil terus mempanya.
setelah lebih dari 30 menit, Lee na akhirnya mengakhiri hukumanku dengan desahan lembut nya.
"jangan membuat masalah lagi di sekolah, pakaian ku kotor hanya gara gara menghukum mu dan mesin cuci ku rusak, nanti aku akan pergi ke rumahmu untuk mencuci bajuku" kata Lee na dengan serius.
"baiklah, anggap rumah mu sendiri" jawab ku dengan santai, tapi dia dengan cepat pergi tanpa basa basi yg lain.
"apa kalian gila, ini masih di sekolah dan bahkan di luar ruangan, otak ku benar benar akan meledak" kata dal dal yg baru saja kembali dengan kesal.
"jangan salahkan aku, salahkan saja Lee na" kataku dengan acuh tak acuh.
"beraninya aku menyalahkannya, bukankah aku mencari kematian" jawab dal dal sambil mengerucutkan mulut nya.
saat itu aku hanya memeluknya dari belakang dan mendorongnya agar tangannya bersandar di pohon.
"Nero apa yg kamu lakukan, jangan main main mmmm" dan dengan cepat aku memasukan senjataku ke lubang vaginanya dari belakang.
"Nero, orang lain akan melihat, ayo cepat selesaikan" bisik dal dal.
"tenang saja ini akan cepat" kataku dengan santai sambil memompanya dengan lebih cepat.
15 mnt kemudian dengan desahan lembut dal dal kami akhirnya keluar bersama.
"apa sudah selesai, apa sekarang giliran ku" kata moon young dengan penuh semangat dan langsung mengambil posisi doggy style.
"tentu saja" saat itu aku langsung melakukan hal yg sama pada moon young dan kami berdua memandang dal dal yg masih membersihkan sisa sisa susu putih ku dengan tisu yg aku berikan.
"baiklah baiklah, aku akan berjaga agar tidak ada yg mendekat" kata dal dal dengan wajah malas