webnovel

Bab 91 return god of war

saat ini saya memasuki dunia novel urban return God of war dan menggunakan tubuh pemeran penjahat utama bernama Chen an.

Chen an tinggal sendiri dengan bibi pembantu rumah tangga yg bertugas memasak dan kebutuhan lainya di rumah, serta memiliki ayah dan ibu dengan status tinggi dalam dunia bisnis, saya juga memiliki tunangan bernama lin Yue dan hari ini akan ada pertemuan di sebuah hotel untuk membahas masalah tunangan ini.

dan saat saya sedang bekerja sebagai sekretaris seorang wanita yg merupakan kenalan ibu ku, bernama jin lan yg merupakan Tante Tante girang versi seksi

saat ini saya baru saja sampai ke kantor, melihat lihat berkas, membuat teh lalu duduk di tempat duduk saya lalu mulai menenangkan diri dan menulis buku harian

"hari pertama "

"tes tes wow laki laki membuat buku harian"

"Aku akan bercerai malam ini,

"Siapa juga yang ingin menikahi Lin yue ada begitu banyak bunga dan tanaman di dunia, bukankah aku menyukainya?"

"di mana Tante jin lan, kenapa belum muncul, wanita dewasa ini, jika pakaiannya sedikit lebih seksi, "

"oke sekali lagi selamat datang untukku di dunia novel ini, sekarang tentu saja nikmati hidup, tonton protagonis kita yg selalu pura pura menjadi babi dan memakan harimau dan lihat para penjahat dunia ini yg IQ-nya secara kolektif di turunkan"

setelah selesai menulis saya menutup buku harian yg di sediakan oleh istriku ini dan buku harian menghilang.

yang tidak saya ketahui adalah salinan buku harian ku muncul di sebelah semua pahlawan wanita dunia ini

Jin Lan, yang akan pergi bekerja, berencana untuk mendapatkan kunci tetapi menemukan buku harian di sampingnya.

Ambil dan lihat sebentar.

"Buku harian interaktif Chen an"

_______________

saat ini saya sedang memandang wanita dewasa cantik di depan ku, dengan pakaian seksi yg membuat senjata berdiri.

setelah menyerahkan pekerjaan pada jin lan saya mulai bersantai.

"apa kamu ada acara malam ini"

"hanya makan malam di hotel, membahas pertunangan ku dengan Lin Yue"

"apa kamu tidak akan mengundang ku"

saat itu saya langsung memperhatikan jin lan dari atas ke bawah lalu menggelengkan kepala.

"silahkan jika tidak menggangu waktu pemimpin, saya sangat senang di temani wanita cantik seperti pemimpin"

setelah itu saya mulai menulis lagi

"sial benar benar seksi, tapi hanya itu, reaksi seorang pria saya kira wajar, tapi hubungan harus ada dasar cinta yg mengakar dan saya tidak merasakannya pada jin lan "

"wanita ini penuh ambisi, tidak cocok dengan pria santai seperti ku, jika kita memiliki hubungan, itu tidak akan berakhir baik, jadi mengapa repot, nikmati saja sebagai pemandangan mencuci mata"

di sisi lain jin lan yg membaca buku harian sudah mengepal tangannya penuh emosi.

______________

saat di ruang perjamuan semua keluarga ku dan keluarga Lin Yue berkumpul menunggu kedatangan Lin Yue, saat itu tiba tiba pintu terbuka dan Lin Yue berjalan masuk bersama seorang pria dan bergegas ke meja makan, melihat itu saya hanya melirik sebentar dan melanjutkan makan.

"Lin Yue siapa yg kamu bawa ini" tanya ayah Lin Yue

"di adalah pacar ku" jawab Lin Yue

"kamu berani beraninya, kamu tidak tahu acara apa ini" geram ayah Lin Yue

"paman jangan marah, jika Lin Yue menemukan orang yg dia cintai bukan kah itu bagus" kataku dengan santai

semua orang langsung memandangku

"apa maksudmu nak, bukankah kamu juga mencintai Lin Yue" kata ibuku

"cinta bukan berarti harus memiliki, cinta Chen an adalah membuat orang yg dia cintai bahagia, jika Lin Yue sudah menemukan orang yg bisa membuatnya bahagia bukankah itu bagus"

hening~~

"Bu, paman, bibi, pernikahan yg dipaksakan tidak akan berakhir dengan baik, kita juga bisa berteman untuk tetap menjaga hubungan keluarga, tidak harus dengan kontrak pernikahan, saya hanya tidak ingin melihat wanita bersedih hanya karena menikah dengan orang yg tidak dia sukai"

"jadi ibu mari kita batal kan kontrak pernikahan ini, Chen an berjanji akan menemukan menantu yang baik untuk ibu"

"baiklah jika ini mau mu, ibu akan menurut"

"terima kasih Bu, paman, bibi Chen an minta maaf, tapi tolong jangan salahkan Lin Yue, biarkan dia juga mencari kebahagiannya"

"kamu nak, paman merasa sedih tidak memiliki menantu sepertimu, tapi paman akan mengikuti keinginan mu dan Lin Yue, semoga kalian menjadi teman yg baik"

"terima kasih paman, Lin Yue ayo ajak pacar mu makan bersama juga, paman sudah menyetujui nya, semoga kamu bahagia, jadi mari kita rayakan"

"ee kalo begitu terima kasih Chen an"

"jangan pikirkan itu kita berteman, siapa nama pacar mu"

"dia ye aotian"

"ayo kakak ye makan bersama"

saat itu semua makan dengan gembira dan jin lan makan sambil terus melirik ku, saat ini saya mulai menulis lagi

"akhirnya putus dengan sempurna, hahahaha"

"siapa hari ini yg mau menikah dengan wanita sombong ini, wajah dingin, mata angkuh, hehh, jangan pikirkan itu"

"lihat protagonis kita ye aotian, sudah berapa banyak wanita yg sodok laki laki ini, menurut alur cerita Lin Yue adalah Harem pertama dan jin lan yg kedua, sepertinya jin lan akan bertugas mengatur nomer antrian para Harem untuk di tiduri oleh ye aoutian."

"pertanyaannya kenapa harus pakai nomer antrean, bukankah bersama sama lebih baik, mungkin ginjal ye aotian belum terlatih, sayang sekali, Lin Yue nasib sombong mu akan berakhir di ranjang ye aotian ini, ha ha ha"

saat ini jin lan dan Lin Yue yg membaca buku harian wajahnya menunjukan kemarahan, tangan mulai mengepal dan memandangku dengan garang.

"Chen an, apa maksud mu" kata jin lan dengan kesal

"ada apa, saya tidak melakukan apa apa" kataku dengan wajah bingung

saat itu jin lan yg ingin mengatakan sesuatu tapi tiba tiba berhenti

"ada apa pemimpin"

"lupakan saja" kata jin lan

"Bu, ayah bisakah Chen an mendapatkan seorang adik, maksud Chen an buatkan Chen an adik"

"puffff" semuanya hampir memuntahkan makanannya

"apa yg kamu bicarakan"kata ibu ku

"Bu, Chen an tidak mau menjadi penerus bisnis, Chen an mau bersantai, berwisata ketempat tempat indah, menikahi wanita biasa dan menikmati hidup dengan damai, bisnis ini terlalu merepotkan"

"nak kamu tahu apa yg kamu bicarakan"

"tentu saja, hidup ini singkat, biarkan anak mu ini menikmatinya"

"kamu kira kami tidak ingin menikmatinya" kata ayahku

"maka nikmati saja, kenapa repot"

"kamu nak, jangan pikirkan itu, jangan berani kabur"

"Chen an hanya memberi tahu" kataku sambil menghela nafas

Nächstes Kapitel