webnovel

Bab 18 mempelajari seni pencipta kehidupan

di dalam klan xiao

"ada apa paman Ling?" kata Xun er

"lapor nyonya muda, bawahan ini tiba tiba akan menerobos setelah mendengarkan pencerahan dari sang Budha yang dikatakan xiao an kemarin di pasar, bawahan minta izin satu hari untuk menerobos, mohon nyonya muda jangan keluar dari klan untuk satu hari ini" kata paman Ling

"benarkah, sepertinya pencerahan sang Budha ini memang luar biasa, bagaimana situasi kakak an ?"

"ini itu bawahan sudah mengamati semalam dan xiao an sedang berlatih dari malam hingga pagi" kata paman Ling dengan wajah yg agak salah

"ternyata kakak an selalu bekerja keras untuk berlatih, apakah paman Ling tau latihan apa yg dilatih kakak an?"

"itu nyonya muda, dari kata kata xiao an nama latihan ini seni pencipta kehidupan yang didapat dari xiao an dari pencerahan sang Budha" kata paman Ling dengan wajah tertekan

"wow luar biasa, Xun er akan meminta kakak an mengajari Xun er latihan ini"

"nyonya muda sebaiknya tidak mempelajarinya, seni ini sangat keras dan butuh kesiapan hati yg matang, nyonya muda masih dibawah umur dan akan ada efek samping, dan dibutuhkan hati yg saling mencintai untuk melalukan seni ini" kata paman Ling dengan terburu buru

"paman Ling, sebenarnya Xun er mencintai kakak an tp sepertinya kakak an selalu menjauh dr Xun er, Xun er hanya inggin membuka hati kakak an dan membuat kakak an mencintai Xun er, setelah itu kita bisa berlatih seni pencipta kehidupan bersama, dulu waktu masih kecil kita sering bermain bersama, berpegangan tangan, saling tertawa, tp setelah Xun er menyuruh nya memanggil nama Xun er dari pada memanggil loli nakal, kakak an langsung menjauh dari Xun er, apa nama Xun er salah, kalo memang nama Xun er salah Xun er rela di panggil loli nakal agar kakak an tetap bersama Xun er" kata Xun er sambil meneteskan air mata

"nyonya muda jangan menangi, suatu saat xiao an pasti memberikan alasannya, tapi masalah seni pencipta kehidupan ini harus mendapat persetujuan patriak untuk di latih" kata paman Ling

"oke paman Ling pergi lah, Xun er tidak akan kemana mana"

"kalo begitu bawahan pergi"

"Xun er harus tanya pada kakak an"

di dekat pondok xiao an

"kakak an sangat berkerja keras di siang hari masih berlatih" kata Xun er sambil duduk di dekan xiao an berlatih

"huh Xun er, benar benar jarang datang kesini, apa matahari terbit dari barat"

"kakak an jangan mengolok ngolok Xun er, Xun er hanya ingin menanyakan kebenaran, mohon kakak an jawab dengan jujur"

"oke oke tanyakan saja jangan bawa tampang sedih seperti itu, Xun er tidak cocok untuk sedih"

"ini semua salah kakak an yg membuat Xun er sedih, dulu waktu kita kecil kita sering bersama, tertawa bersama, saling berpegangan tangan, kakak an sering menceritakan dongeng monyet yg pergi ke barat, Dewi kwanin yg seksi dan centil, Budha yg kelebihan berat badan, anak rubah yg memiliki kekuatan pelarian mulut, kakak an juga sering memanggil Xun er loli nakal dan menggosok kepala Xun er, tapi setah Xun memberi tau kakak nama Xun er dan menyuruh kakak an memanggil Xun er, kakak an tidak pernah datang lagi, Xun er sering datang menunggu kakak an di tempat kita sering bermain, tapi kakak an tidak pernah datang, bertahun tahun kakak an, sampai sekarang Xun er masing sering menunggu Kakan an, apa nama Xun er terlalu jelek, kalo begitu kakak an panggil saja Xun er loli nakal selama kakak an tidak menghindari Xun er lagi, huuu huuu kakak an kejam,, sudah bertahun tahun kakak an menghindari Xun er karna nama Xun er jelek uuuuuuu" kata Xun er sambil manis histeris

sambil merasa tertekan, saya menghampiri Xun er dan memeluknya, Xun er pun memeluk pinggang saya dengan kencang dan menangis lebih keras.

setelah 5 menit,

"Xun er semua ada alasan tapi nama bukan alasan, nama Xun er sangat indah dan Xun er adalah wanita tercantik di klan, jika Xun er bertanya apakah kakak an apakah kakak an mencintai xun er, kakak an pasti menjawab ya, kakak an sangat mencintai Xun er, ada alasan kakak an menjauh dari Xun er, kurang dari 3 tahun kakak an pasti memberi jawaban kepada Xun er, bisa kah Xun er menunggu lagi beberapa tahun, sebenarnya bukan hanya Xun er yg menunggu kakak an juga sedang menunggu." kata ku sambil mengelus kepala Xun er

"kakak an, kakak an benar benar mencintai Xun er, Xun er juga mencintai kakak an, Xun er akan menunggu alasan kakak an, tidak masalah berapa lama, selam Xun er tau kakak an mencintai Xun er semua sepadan"

"oke oke berhenti menangis, ayo lepaskan dulu pelukannya ini terlalu kencang"

"jangan lepas, sudah lama Xun er ingin memeluk kakak an, tidak mau lepas lagi, Xun er takut kakak an menghilang lagi.

"oke oke tapi posisi ini sangat tidak nyaman berlama lama, bagaimana kalo duduk di pinggir danau"

"hmm"

dipinggir danau Xun er duduk di pangkuan ku dengan tangan memeluk leher dan menyandarkan kepala nya di bahu ku.

" terima kasih kakak an, telah menjawab cinta Xun er, Xun er sangat bahagia"

saat mengelus rambut Xun er, Xun er menoleh dan kami saling menoleh, saya menekan kepala Xun er agar mendekat, Xun er memejamkan matanya dan saya langsung mencium mulutnya.

setelah 10 menit

"kakak an ini ciuman pertama Xun er, kakak an harus bertanggung jawab"

"oke apa yg di ingin kan Xun er pada kakak an?"

"kakak an karena kita saling mencintai, kita bisa berlatih seni pencipta kehidupan berdua, Xun er juga ingin berlatih agar bisa lebih cantik seperti kakak an"

"itu siapa yg memberi tau Xun er tentang seni ini, ini adalah seni spesial banyak persyaratan yg ketat, kakak an akan mengajarinya saat waktunya tiba untuk menjadi lebih cantik seperti kakak an, kakak an sebenarnya menggunakan cara khusus yg merupakan rahasia terbesar kakak an, selama Xun er berjanji menjaga rahasia, kakak an akan membantu Xun er menjadi lebih cantik"

"kakak an Xun er berjanji demi hidup Xun er tidak akan membocorkan rahasia kakak an"

" jadi bagaimana dengan warna rambut apa masih sama atau atau seperti kakak an"

"tetap sama saja, jika sama seperti kakak an orang orang akan curiga kita ada hubungannya"

"kalau begitu Xun er tutup mata jangan melawan apapun yang terjadi, dan jangan buka mata sampai kakak an beri tau, Xun er harus percaya pada Kakan an"

"hmmm"

30 menit kemudian di pinggir sungai, masih tempat yg sama

"ayo buka mata, bagaimana rasanya"

"kakak an, Xun er penuh dengan vitalitas, rasanya luar biasa, seperti bisa merasakan suasana hati pada tumbuhan, tunggu kenapa sepertinya ada pohon yg mengejek Xun er, katanya Xun er salah satu korban raja iblis,

dan pohon yg Disana sepertinya mengatakan, sebentar lagi Xun er bakal berteriak ketagihan."

"uuhh itu jangan perhatikan, pohon pohon itu hanya bercanda"

"benarkah kakak an"

"ya benar"

"benar benar"

"ya benar benar"

"benar benar be..."

" stop Xun er dari mana Xun er belajar seperti itu"

"itu dari pohon yg agak bengkok itu"

"pohon pohon tidak tau diri, jangan asal bicara kalo tidak lain kali pohon mu akan di tebang oleh raja iblis ini" teriak ku pada para pohon

"kakak an benar benar raja iblis, dan Xun er akan jadi korban raja iblis dan berteriak ketagihan, Xun er menantikannya kakak an" kata Xun er dengan gembira

"ok jangan berpikir yg aneh aneh, nanti Xun er akan menyesal, ayo pulang dulu liat kecantikan Xun er di cermin, dan tunggu 2 /3 tahun, setelah itu Xun er akan tau semuanya"

"ok kakak an tp sebelum itu, cium dulu, orang orang akan berpisah 3 tahun"

30menit kemudian

"kakak an Xun er pulang dl, terus pikirkan Xun er di hati kakak an"

tidak jauh dari sana, xiao yan yg menyaksikan orang yg dia cintai di permalukan oleh raja iblis merasakan hatinya hancur berkeping keping, penuh keraguan hidup.

dan disisi saya, walaupun saya tau xiao yan menyaksikan tetap tidak akan peduli, karena ini lah jalan raja iblis.

Nächstes Kapitel