Mereka berdua masih diam. Tidak ada satu pun yang bersuara, mereka seperti sedang menyusun kata-kata yang akan mereka ucapkan nanti. Perasaan Aleandra semakin tidak menentu, air matanya bahkan masih mengalir tanpa dia inginkan.
Dia tahu Fedrick tidak akan menerima keputusannya itu, dia tahu Fedrik tidak akan mau karena sejatinya hubungan mereka baik-baik saja. Sekarang dia jadi merasa jika dia adalah bajingan yang telah mengkhianati cinta Fedrick. Dia ingin menjalin hubungan dengan pria lain tanpa sepengetahuan Fedrick dan lebih buruknya lagi, dia memilih menjalin hubungan dengan pria yang hadir kemudian di antara mereka dan memutuskan hubungannya dengan Fedrick.
Tangis Aleandra semakin pecah dan Fedrick dapat mendengarnya. Apa ada yang memaksa Aleandra untuk mengakhiri hubungan mereka? Atau ada seseorang yang menekan Aleandra sehingga Aleandra ingin lepas darinya?
"Kenapa kau menangis, Aleandra? Apa ada yang memaksa dirimu di sana?" tanya Fedrick.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com