Pria itu masih dengan pendiriannya dan tidak mau menghubungi bosnya, tentu hal itu membuat Max tidak ragu sama sekali. Teriakannya nyaring terdengar saat lempengan besi panas mencium pipinya.
Suara daging yang terkena benda panas mengiringi teriakannya, bau daging yang terbakar pun tercium.
"Cepat hubungi bosmu jika tidak sekarang giliran lidahmu karena kau sudah tidak membutuhkannya dan percayalah, setelah ini siksaan-siksaan yang belum pernah kau bayangkan di dalam hidupmu akan kau dapatkan!" ucap Max.
"Ka-Kau psikopat gila!" pria itu sudah lemas akibat rasa sakit yang dia dapatkan. Dia sudah tidak bisa merasakan wajahnya lagi. Kedua kakinya bahkan sudah tidak kuat menopang tubuhnya apalagi satu kakinya memang sakit akibat tembakan yang dia dapatkan.
"Ha... Ha... Ha... Ha...!" Max tertawa. Memang dia seperti itu. Setiap musuh yang dia eksekusi pasti akan berkata demikian.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com