"Aku ingin bicara, Jen." Wili mulai berkata. Ia meminta pada Jeni yang tengah meluruhkan air matanya di pipi.
"Bicara apa lagi? Kalian berdua tenang saja. Saya akan pergi dari tempat ini tanpa kalian minta." Jeni segera melepaskan apron chef yang menutupi bagian depan tubuhnya.
Jeni segera membalikan tubuhnya. Ia akan kembali ke kamar dan tak mau membahas apa-apa lagi dengan Wili mau pun Sindi. Bukan apa-apa, Jeni hanya merasa lelah dengan ucapan pedas dari Sindi yang hanya akan menyakitkan perasaannya.
Namun, saat langkah yang cepat itu dimulai sesegera mungkin Wili meraih pergelangan tangan Jeni dan menggenggamnya dengan erat.
"Tunggu, Jen. Kamu mau kemana?" Wili menahan langkah Jeni.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com