webnovel

Bertemu Nenek Lampir

Cia mulai melaksanakan masukan dari Kaisar. Ia mengoleskan kunyit di sekitar putingnya agar si bontot mau berhenti menyusui. Perjuangan kembali datang, Cia masih berusaha membuat bayi kesayangannya ini tak lagi nenen.

"Lihat, ini nenen Mama warnanya kuning! Pahit! Nggak enak." Cia memperlihatkan nenennya yang memang kuning semua. Prince mengeryit, namun karena di dorong oleh rasa haus dan juga keinginan untuk mengeyot, ia tak peduli dan langsung bangkit untuk melahap dada ibunya.

"Bagaimana, Prince? Rasanya enak??" Cia terlihat jahil. Wajah Prince memucat, rasanya pahit, namun sekejap kemudian terbasuh dengan air susu yang lain, lalu kembali manis. Prince kembali menyedot lagi air susu ibunya.

Cia memutar bola matanya kesal, sudah berbagai macam cara ia lakukan, bahkan sampai mengoleskan pahit-pahit di putingnya, tetap saja tak ada hasil. Kaisar padahal sudah mencari ide ke sana- kemari, namun Prince jauh lebih bebal dari perkiraan mereka. (Ada yang senasib sama Cia? Wkwk …)

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel