"Se … selamat malam, Ma…" sapa Felicia, suaranya bergetar dengan hebat saat tatapan Olla yang tajam melihatnya dari ujung rambut sampai ujung kaki seakan menilainya.
"Siapa namamu?" tanya Olla, masih dengan wajah masam. Bukan karena membenci Cia, namun karena ucapan Rangga yang kasar pada Kaisar membuat Olla menilai hal yang sama pada Felicia.
Olla kira buah tak akan jatuh jauh dari pohonnya. Ia kira juga Felicia seorang wanita yang kasar dan tak tahu malu. Menggoda anaknya yang seorang pewaris grub besar. Olla tidak pernah tahu perjalanan hidup dan cinta Kaisar. Ia tak tahu betapa mereka hidup dengan susah dan saling dukung mendukung. Saling suport dan membangun usaha berdua.
Kaisar dan Cia saling melengkapi, mereka juga saling menghormati peranan masing-masing sebagai istri yang hormat pada suami dan suami yang menyayangi istri, sama seperti janji suci pernikahan mereka.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com