Casanova masuk ke rumah kontrakannya, secepat kemudian merebahkan diri di atas kasur yang tipis dan berdebu.
"Ugh! Akhirnya berakhir juga aktivitas hari ini. Rasanya lega sekali!" Ia membuang napas panjang sebagai tanda lega atas performanya yang cukup menawan hari ini.
Bagaimana tidak menawan? Hari ini setidaknya, ia sudah berhasil menaklukan hati seorang wanita cantik bernama Honey, sekaligus mencuri segepok uang dollar darinya. Ia juga berhasil mendapatkan informasi mengenai rahasia Mister Adam yang punya wanita simpanan. Dan terakhir, yang paling menganggumkan ia juga telah berhasil melakukan investasi untuk kehidupannya nanti di masa depan. Kedai Roti 'Torta Choco Bumm', pasti akan menjadi ladang uang yang menjanjikan!
"Wala! Benar-benar hari yang sempurna!" ucapnya, seraya melepas cincin yang terpasang pada jari kelingkingnya.
Mata birunya menerawang cincin ajaib itu di bawah sinar lampu. Membolak-baliknya, lalu menciumnya.
Cup!
Casanova kemudian menaruhnya cincinnya di balik bantal, hingga beberapa detik kemudian ia melamun, menyandarkan kepala pada kedua tangan, memikirkan hari esok yang pastinya akan lebih menyenangkan dan penuh tantangan.
Hingga lambat-laun, matanya mulai terasa berat, semakin memberat, lalu pejam dan tertidur.
Sedang buah tidur adalah mimpi...
((Di dalam mimpi))
Casanova berdiri di tengah sebuah pesta yang meriah!
Suara ketipung ditabuh...
Biola dimainkan...
Serta terompet menjerit-jerit demi bisa menyentuh nada-nada tinggi...
Meriah sekali!
Lampu-lampu kuning terang memenuhi seisi ruang!
Di tengah gedung mewah dengan atap yang melengkung megah itu, Casanova berdiri kebingungan. Ia lekas memutar badan untuk bisa mencerna atas apa yang sedang terjadi.
"D-dimana aku sekarang ini?" tanyanya heran, memandangi apa saja yang berada di sekitar.
Banyak orang terlihat di sana, serta seluruh tamu pesta yang datang adalah perempuan. Semuanya mengenakan gaun indah berwarna-warni yang terlihat sangat mahal.
Namun, yang paling mengherankan bagi Casanova, ketika mendapati perempuan-perempuan itu menutupi bagian matanya. Mereka memakai topeng yang terbuat dari bulu angsa.
Hanya Casanova yang tidak mengenakan topeng tersebut. Dan hanya Casanova laki-laki satu-satunya di dalam gedung ini.
Serta, ia sedang tidak berpakaian!
Casanova telanjang bulat! Sehingga hal itu membuat seluruh tamu perempuan menatapnya dengan heran!
"Hei, kamu! Pecundang! Apa mungkin manusia hina sepertimu diundang ke dalam pesta ini?" ucap salah satu tamu pesta mencemooh Casanova.
"Astaga! Siapa pemuda bodoh ini? Kenapa ia tidak berpakaian? Keamanan! Keamanan! Tolong usir pemuda bodoh ini! Aku jadi kehilangan selera makan begitu melihatnya!" sahut perempuan yang lainnya, ikut mencemooh dan menunjuk-nunjuk ke arah Casanova.
"Pergi kau dari sini, Orang Miskin!"
"Cuih! Jilat itu air ludahku! Ahahahaa, dasar kau sampah! Manusia rendahan!"
"Panggilkan keamanan dan bawa dia keluar, cepat!"
Semua tamu perempuan itu merasa jijik mendapati Casanova yang sedang bertelanjang! Ia dicemooh, dihina-hina, dilempar dengan sisa makanan, bahkan beberapa tamu sampai tega meludahi wajahnya!
Casanova diperlakukan layaknya binatang ternak, bahkan lebih hina lagi. Namun apa daya, ia hanya bisa duduk diam serta pasrah menerima segala perlakuan menghinakan ini.
Tak lama, seorang laki-laki berbadan tinggi-tegap akhirnya datang. Ia adalah Si Keamanan, dan langsung menjambak rambut Casanova dengan kasar.
"Kau adalah tamu tak diundang! Dan sekarang aku akan menyeretmu keluar!" bentak Si Keamanan berwajah seram.
Orang-orang bertepuk tangan! Seperti sedang menonton seekor monyet yang diseret dengan paksa menuju ke luar gedung.
Namun tiba-tiba, di dalam kepala Casanova terlintas sebuah ide yang brilian! Sebab pada jari kelingking Si Keamanan, ia melihat sebuah cincin berwarna putih dan bermata batu biru!
"Cincin Pemikat itu?" Casanova menatap tajam, kemudian ia mulai beraksi!
Dor!!
Pemuda itu segera mencabut pistol yang terselip pada sabuk Si Keamanan. Lalu menembak pria itu hingga tumbang.
"Tolong!!"
"Aaww!! Tolong!! Monyet itu memberontak!!"
Panik sejadi-jadinya. Orang-orang memekik ketakutan, para tamu undangan itu berhamburan lari ke segala arah.
Tapi sayang, pada tiap pintu gedung semuanya telah terkunci dan tak bisa dibuka! Sehingga para tamu undangan hanya bisa berlari mondar-mandir tanpa arah yang jelas, serta tak ada satu orang pun yang mampu keluar dari gedung pesta itu.
Di tengah kekacauan ini, Casanova tak ingin menyia-nyiakan kesempatan. Ia segera mencabut cincin yang melekat pada jari kelingking Si Keamanan.
"Sial! Susah sekali!" Casanova kecewa, sebab usahanya tak berjalan lancar.
Cincin Pemikat itu rupanya telah melekat kuat pada jari kelingking Si Keamanan yang berukuran besar!
Tak kehilangan akal, Casanova kembali meraih pistolnya, dan dor! Dor! Jari kelingking Si Keamanan terputus seketika.
Pemuda itu lekas memakai Cincin Pemikat tersebut, tepat pada jari kelingkingnya, hingga yang terjadi kemudian tiba-tiba...
Sunyi!
Semua tamu perempuan yang tadinya berhamburan berlari mendadak jadi patung yang berdiri! Menatap Casanova yang sedang mengangkat tangannya tinggi-tinggi demi bisa menunjukkan Cincin Pemikatnya tersebut.
"Apakah kalian yang baru saja menghinaku?" teriak Casanova dengan lantang.
Tak ada seorang pun yang menjawab. Semuanya diam. Terhipnotis oleh pesona Cincin Pemikat Casanova yang berkilau menawan.
"Ayo jawab! Kenapa hanya diam? Dimana suara pecah tawa kalian barusan? Bukankah baru saja kalian mencemoohku? Bahkan menghinaku layaknya seekor binatang? Jawab!" Pemuda itu menyapu pandangan ke seluruh ruangan. Tak ada yang bergerak. Tak ada satu pun yang berani bersuara. Ruangan pesta itu mendadak jadi sunyi, seperti gedung mati.
Akhirnya Casanova terbahak sendiri. Mendapati semua perempuan di ruangan pesta itu telah takluk di hadapannya!
Ia masih bertelanjang. Sehingga kemudian Casanova berteriak dengan lantang.
"Tanggalkan semua gaun kalian! Lalu berjongkoklah seperti anjing. Julurkan lidah kalian. Dan angkat tinggi-tinggi sebelah kaki. Sebab aku adalah sang majikan, sedang kalian adalah anjing-anjingku yang setia. Penurut. Serta akan mematuhi setiap perintahku!"
Guk!!
Guk Guk!!
Guuk!!
Dan secara mengejutkan ruang pesta yang tadinya sunyi seketika menjadi riuh oleh suara-suara anjing yang menggonggong!
Para tamu perempuan itu lekas-lekas menanggalkan gaunnya hingga sampai bertelanjang bulat, lalu berjongkok, menjulurkan lidah, dan menggonggong keras-keras bak anjing yang penurut sedang mendapati tuannya hendak memberikan makan!
Luar biasa! Casanova sampai terbahak-bahak melihat pemandangan menakjubkan ini.
"Bagus! Bagus! Ahahahaa, bagus sekali anjing-anjingku!"
Tapi kesenangan itu tak berlangsung lama. Sebab tiba-tiba Si Keamanan yang tersungkur di lantai rupanya bangkit kembali.
"Biadap! Berani-beraninya kau merebut pistolku dan menembak kepalaku?"
"Eh? K-kenapa kau tidak terhipnotis juga dengan Cincin Pemikat ini?"
"Bodoh! Benda seperti itu hanya akan berpengaruh kepada perempuan! Dan tidak akan mempan sedikitpun untuk laki-laki sepertiku!"
Si Keamanan mengepalkan tangannya. Lalu segera ia meninju keras wajah Casanova!
Brug!!
Casanova terjatuh dari ranjang!
((Mimpinya selesai))
"Ugh! Sakit sekali!" Casanova meringis memegangi hidungnya, yang baru saja meninju lantai dan itu membuatnya terbangun dari mimpi.
Malam telah pergi, diusir oleh pagi yang cerah.
Cahaya matahari menerobos ke dalam kamar berdebu itu, melalui celah-celah papan kayu, yang menjadi dinding pelapis kamar Casanova.
Pemuda tampan itu masih memegangi hidungnya yang berdarah. Namun tiba-tiba...
Tok Tok Tok.
"Casanova, apa kau sudah bangun?"
Suara Mora terdengar lembut memanggilnya dari luar sana.
Wala!