Ketika malam hampir menjelang. Yena datang ke kamar Ellen untuk menutup jendela dan menyalakan lampu, ia melihat mata wanita itu terbuka lebar dan nampan yang ada di tangannya itu langsung jatuh ke atas lantai.
PRAK!
keadaan sesaat menjadi membeku, Yena dan Ellen saling bertatapan satu sama lain.
"E ... E ... Ellen ...."
Yena yang melihat Ellen akhirnya membuka matanya itu hampir tidak bisa bernapas dengan benar, ia terengah-engah.
Ellen akhirnya sadar dan wanita itu tersenyum kepadanya, setelah beberapa bulan berlalu siapa yang tidak akan terkejut dengan keadaan ini?!
Suara nampan yang dijatuhkan oleh Yena ke atas lantai itu mengundang perhatian Istvan dan yang lainnya, sehingga mereka berjalan mendekati kamar Ellen.
Liu masih tertidur di samping Ellen dan ia sama sekali tidak menyadari keributan yang terjadi di sekitarnya.
Istvan dengan matanya yang berkaca-kaca, ia tidak menyangka di bulan kedua belas yang hampir berakhir, Ellen akhirnya membuka mata.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com