webnovel

Kakak

Keadaan Jali sudah semakin stabil. Cowok itu kini sedang makan bubur—disuapi oleh sang ayah.

Farah sudah tertidur pulas di sofa yang sudah tersedia di dalam ruangan Jali. Zain sengaja menempatkan ruangan ini khusus untuk Jali.

"Bapak gak mau kamu ikut-ikutan geng motor kayak kemarin lagi!" ucap Pak Dafa pada sang putra yang masih belum terlalu pulih.

"Iya, Pak, Iya. Jali gak ikut-ikutan lagi," balas Jali berusaha untuk tidak membuat sang ayah khawatir. Padahal ia tetap akan bergabung dengan klub Parpati.

"Bener yah! Awas aja kalo ketahuan. Bukan apa-apa Jal, bapak cuma khawatir," ungkap Pak Dafa pada sang putra.

"Iya, Pak. Bapak tenang aja," tukas Jali sambil melebarkan senyumnya.

Atensi mata Jali teralihkan pada samg adik bungsunya yang tertidur di sofa.

"Mending bapak pulang aja, kasihan Farah," ucap Jali. Ia tidak tega melihat Farah tidur tanpa sepotong selimut.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel