webnovel

GEN

Science-Fiction
Laufend · 110.8K Ansichten
  • 16 Kaps
    Inhalt
  • Bewertungen
  • NO.200+
    UNTERSTÜTZEN
Zusammenfassung

“Cinta memang absurd.” “Itulah sebabnya, Camus berkata bahwa sisifus bahagia karena telah melawan Dewa walau diganjar absurditas.” Kerumitan cinta segi empat antara Rengganis perempuan ambisius yang selalu mengejar keinginannya sampai akhir termasuk idealisnya tentang manusia unggul, Bantar seorang pelukis yang setia dan memiliki pemahaman cinta sejati, Ken seorang penulis yang terjebak pesona istri orang lain serta Sevana gadis sederhana dengan pemikirannya yang sederhana. Akankan cinta akan menang melawan sains yang seringkali harus menyingkirkan perasaan manusiawi?

Chapter 1Bab 1. Rengganis

Aku ingin menjadi ibu untuk anak-anak yang terbentuk dari para lelaki dengan anugerah bakat-bakat yang diberikan alam. Aku rela menjadi Drupadi. Untuk itulah, mungkin aku tidak perlu terikat dalam satu perkawinan yang sah. Hanya, kenyataannya aku membutuhkanmu, Bantar. Aku membutuhkan lelaki yang kuat dan perkasa jiwanya. Oleh karenanya, 5 tahun yang lalu akupun mengambil keputusan untuk menikahimu. Tentunya, keputusan itu tidak datang begitu saja, ada banyak alasan yang semuanya ada pada dirimu bahwasanya kau sendiri lahir dari gen para Raja Klana. Tanganmu adalah tangan ajaib. Kau salah satu pelukis mata uang dari 60 yang ada di dunia, dan tentu banyak diburu perusahaan pencetak uang raksasa di seluruh dunia. Sungguh sebuah kebetulan saat aku bertemu denganmu, dulu. Semesta merestui penelitian yang sedang kukembangkan hingga kini.

Aku sendiri tidak benar-benar tahu aku dari keturunan genetika yang mana, tapi aku tahu aku bukan sudra biasa. Ada darah ungu penyihir mengalir dalam nadiku. Karena itu aku ingin menjadi ibu dari sebanyak-banyaknya anak ajaib. Aku rela menjadi Drupadi. Kini, kamu menyadari bahwa aku bukan perempuan yang ingin mati menjadi perempuan dan ibu biasa. Kau dalam perang besar dengan pikiranmu sendiri tentang diriku setelah seringkali secara perlahan-lahan dari yang paling samar hingga sekarang begitu gamblang kunyatakan kepadamu bahwa aku ingin menjadi Drupadi. Tapi, percayalah itu bukan Drupadi biasa.

Bantar, tidakkah kau sendiri bisa melihat dunia kita sudah kehilangan penjaganya. Perang di mana-mana. Kepintaran hanyalah dijadikan jalan untuk menindas makhluk lainnya maupun manusia itu sendiri. Pemerkosaan alam semesta menjatuhkan air mata Dewa Zeus dan membunuh Amora. Bumi sekarat hanya tinggal menunggu kematiannya. Semua itu kucoba tuang dalam peta-peta pemikiranku, kuhitung dan kususun untuk membangun sebuah peradaban yang lebih baik.

Dunia ini membutuhkan sekelompok anak manusia sebagai pahlawan untuk menjaganya. Itu harus tumbuh dari anak-anak pilihan tumbuh dan terdidik baik secara moral maupun perkembangan intelektualitasnya. Sedang yang aku lihat anak-anak dengan anugerah seperti itu sebagian besarnya dibesarkan oleh ibu yang salah. Aristoteles yang mencetuskan tentang genetika, dan darwin yang terus gencar membicarakannya serta Nietsche yang berusaha menerjemahkan dengan caranya, ah…. Semua itu hanya omong kosong jika gen-gen itu lahir dari perempuan yang tidak tepat. Itulah, aku harus memulainya, Bantar. Dan itu kumulai dari kamu.

Malam ini tepatnya, aku melihat warna merah menyemburat di garis-garis otot matamu. Aku berusaha membacanya, ketika warna merah matamu menuliskan ungkapan keresahan, kemarahan dan kebingungan serta entah apalagi. Bahkan mungkin kau sangat ingin meneriakiku "GILA!" Aku terima. Sungguh aku terima Bantar jikalau kau memang ingin menghujamku dengan segala ucapan paling kasar sekalipun. Bukankah kegilaan itu memang puncak dari kewarasan itu sendiri. Kau sendiri dulu pernah mengangguk-anggukan kepala setuju saat aku menerjemahkan arti sebuah kegilaan.

Kini kita berada pada satu bangku dan saling berhadap-hadapan. Tangan kita saling bertaut seperti yang selalu kita lakukan, meski sekarang kulihat lautan merah menyemburat di matamu.

"Ijinkan aku, Bantar."

"Rengganis, tentu kamu tahu alasan apa yang membuatku memutuskan menikah denganmu. Tentu dengan harapan bahwa kita akan bersama selamanya, tidak ingin ada kata berpisah, selamanya… dan selamanya.." ada nada memohon dalam tatap matamu. Aku mencoba terus berbicara padamu tanpa ingin melepaskan mataku dari matamu.

"Tentu Bantar, aku juga tidak ingin berpisah darimu, dan aku tidak bisa membayangkan hidup tanpamu."

"Apa sebenarnya cinta itu, Reng?"

000

Hujan masih saja deras dan belum menunjukan hendak berhenti. Berbasah-basah melawan hujan kubuka pintu taksi dan meminta diantar ke hotel depan Taman Budaya. Taksi yang aku tumpangi sepertinya taksi gelap, karena ketika belum tepat benar pantatku menduduki kursinya sang sopir melakukan tawar-menawar harga.

"Mbak, ongkos minimal Rp 30.000;00. Gimana ?"

"Biasanya ongkos minimal hanya Rp. 20.000;00."

" ah, tidaklah mbak, memang sudah segitu harganya kok."

"ya sudah, pak. Antar saya ke Hotel Kusuma."

"Yang di depan Taman Budaya, mbak."

"Inggih, pak."

Kutengok waktu di layar Tablet masih menunjukan jam lima sore, namun suasana sudah cukup pekat oleh kabut hujan yang menutupi sepanjang jalan menuju hotel. Kulihat di beberapa tempat air cukup tinggi menutup jalan. Kota ini sudah berbeda dari 6 tahun yang lalu ketika aku masih tinggal di sini. Tampak sekali kerusakan ada di mana-mana, dan bangunan permanenlah yang sangat banyak berperan melakukannya.

Pembangunan di Indonesia sangatlah buruk, baik pembangunan secara fisik maupun mentalnya. Dan ini sudah dimulai semenjak tidak lama setelah Indonesia merdeka. Menurut pengamatan para ahli sejarah, Indonesia sudah hancur ketika Soekarno terguling. Tentunya lebih hancur lagi ketika Soeharto yang menggulingkan Soekarno digulingkan juga. Mungkin seperti Korea yang seringkali terganjal dalam para pejuang meraih kemerdekaan sepenuhnya, ini dikarena banyak para pengkhianat yang lahir dari dalam negeri sendiri. Namun di Korea sudah cukup jelas dengan terbagi-nya negeri mereka menjadi dua sehingga tidak ada topeng yang menutupi muka-muka pengkhianat dan mana yang pejuang.

Kuambil nafas panjang ketika sang sopir memecahkan keheningan.

"Sudah sampai, mbak."

"oh iya, terimakasih, pak." kataku sambil membuka pintu taksi usai menyerahkan 3 lembar uang puluhan.

Hujan masih men-deras.

Dua gelas kopi yang aku pesan semenjak aku menginjakkan kamar hotel sore tadi sudah dingin. Aku heran, dengan hotel yang cukup besar ini namun tidak bisa memberikan pelayanan makanan dan minumannya dengan sajian yang cantik. Hotel ini memang cukup tua jika dilihat dari bangunannya yang terkesan lawas. Kopi yang disajikan dengan gelas panjang yang menurutku lebih cocok untuk menyajikan Teh hangat atau jus buah ini terlalu kebanyakan air, karena kopi yang diseduh dengan air yang terlalu banyak benar-benar sajian kopi yang hambar.

Sekarang sudah hampir tengah malam, namun pria yang aku tunggu belum muncul juga. iya… aku sedang menunggu seorang pria yang akan menjadi salah satu ayah dari anak-anak unggulan-ku. Pria dengan kelebihan yang tidak semua orang memilikinya. Wadak-nya dalam memuat energi di semesta ini sungguh besar, dengan tanda lahir di pergelangan tangan kanan dan kirinya yang kadang muncul kemudian menghilang sendiri. Tanda lahir itu berupa wujud matahari di pergelangan kiri dan wujud rembulan di pergelangan kanannya. Ken nama pria yang sedang aku tunggu ini.

Menurut cerita beberapa temannya yang kebetulan juga dekat denganku, bahwa pernah dulu ketika mereka berada dalam satu tim untuk membuat film dokumentasi di sebuah makam tanpa sengaja salah satu tim-nya merekam sebuah kejadian yang tidak dapat masuk di akal. Ketika diputar ulang rekaman tersebut, tepat disekitar Ken ada dua makhluk bergerak cepat mengelilinginya. Ketika di zoom, tampaklah dengan jelas bahwa dua makhluk yang mengelilingi tersebut adalah sepasang lelaki dengan mahkota bulan di keningnya dan perempuan dengan mahkota matahari di keningnya pula. Sementara di luar lingkaran tersebut, tampak beberapa makhluk dengan wajah yang menunjukan bahwa mereka berasal dari dunia kematian sedang berdiri mengelilingi hendak mendekati Ken. Seakan-akan dua pasang lelaki dan perempuan bermahkota tersebut sedang melindungi Ken dari makhluk-mahkluk dari dunia kematian tersebut.

"ho... ho... ho... kayak Avatar dong." begitu mulanya aku menanggapi cerita itu, namun wajah serius temanku bergeming membuat aku meyakininya.

Entah mengapa, sungguh kebetulan sekali aku dan Ken saling jatuh cinta bahkan jauh sebelum aku bertemu Bantar. Dan entah mengapa pula, aku ditakdirkan tidak bersatu dengan Ken, 6 bulan setelah memastikan tidak mungkin hidup bersama dengan Ken, aku bertemu dengan Bantar dan menikah. Sudah takdir pula ketika aku menegetahui kelebihan yang berbeda di diri Bantar, maka aku tahu bahwa aku memang dipilih untuk menjadi Drupadi yang hendak melahirkan anak-anak spesial sebagai titik perubahan kehidupan di dunia material, maupun di dunia anti materi.

Bantar memiliki kemampuan yang jarang dimiliki manusia di dunia ini, terutama kemampuannya melukis dengan teknik melukis uang atau Banknote style. Menurut daftar resmi dunia, sampai hari ini hanya ada 60 orang Engraver di seluruh dunia, dan 10 di antaranya dimiliki Indonesia salah satunya Bantar. Namun ada satu yang benar-benar membuat aku tertarik tentang cerita hidupnya, yaitu ketika dia mengalami kecelakaan lalu lintas sewaktu perjalanan menuju Malang bersama teman-temannya. Dia pada posisi sedang membonceng temannya sewaktu sepeda motor yang ditumpanginya hendak menyalip bis dan bertabrakan dengan sepeda motor dari arah lawan. mereka berdua terjatuh dan separuh tubuh Bantar masuk ke bawah Bis yang sedang berjalan tersebut. Namun entah mengapa, tiba-tiba bis tersebut berhenti mendadak. Menurut cerita para saksi yang menumpang bis tersebut, ada penumpang seorang kakek tua yang menghentikan bis tersebut hendak turun, namun cerita lain dari yang ada di luar Bis, tidak ada seorangpun keluar dari Bis. Teman-teman Bantar lain yang satu rombongan dalam perjalanan tersebut mengatakan, bahwa Bantar ditolong Malaikatnya.

Begitulah aku meyakini bahwa pertemuan dengan dua lelaki itu merupakan takdir yang harus aku jalani. Melahirkan anak-anak mereka dan membuat dunia menjadi lebih baik lagi. "Kamu gila, Rengganis." begitu Bantar meneriaki aku, sewaktu kumuntahkan segala pradugaku tentang takdir yang harus kami jalani. Tentu saja ini gila, tapi aku sangatlah waras.

Tabletku bergetar. Kubuka dan satu nama tertulis dilayar sedang melakukan panggilan.

"Ken."

"Hotelnya itu di sebelah mana? aku sekarang sudah ada di timur Taman Budaya."

"berarti kamu kebablasan, Ken. Hotelnya sekitar 50 meter sebelah baratnya Taman Budaya. Kamu bisa tanya orang kan."

"oke." begitu saja dia menjawab sebelum kemudian menutup telponnya.

Hujan masih belum mereda saat kulihat sosok lelaki tinggi besar sedang berjalan dari arah lorong belakang. Sepertinya dia memarkir motornya di Garasi belakang dan naik ke lantai 2 juga dari tangga belakang. Hotel ini lumayan luas, selain ada kamar-kamar di bagian gedung depan, pada halaman belakang berdiri beberapa cottage yang tampak kuno karena memang hotel ini merupakan bangunan tua, terutama bangunan cottage tersebut. Aku yang sedang duduk gelisah di lobby atas, segera bangkit demi mendapati orang yang kutunggu telah tiba.

"Maaf agak terlambat, hujan sangat deras sekali dan aku tersesat." Katanya sambil melepas jas hujan. Kuambil jas hujannya dan ku letakan di pagar pembatas agar airnya mengering oleh angin.

"Kopi yang kupesan sejak sore tadi sudah dingin, mau ku-pesankan lagi?"

"Boleh."

Setelah ku-pesan kopi melalui telepon internal hotel, dan tidak lama seorang pelayan mengantar dan meletakan di meja kamar, aku dan Ken duduk berhadapan yang dibatasi meja. Pintu kamar sudah kututup sedari pelayan keluar usai mengantar kopi, agar kami nyaman mengobrol dan memiliki privasi.

"Apa Sevana tahu kamu kesini" tanyaku membuka percakapan.

"Tidak. Dia akan cemburu." Pertanyaanku tentu hanya basa basi belaka. Aku tahu Sevana mencemburui hubungan kami, dan dia tahu tentang rencanaku untuk mendapatkan anak dari Ken. Seminggu sebelum ini, dia menemuiku tanpa sepengetahuan Ken dan meluapkan segala uneg-unegnya padaku.

"Apa yang membuatmu mendadak menyetujui keinginanku?"

"Entahlah. Mungkin aku juga menginginkannya." Tubuhku bergetar demi mendengar pengakuannya. Kutatap wajah Ken dari seberang meja mencari kesungguhan dari ucapannya. Aku bisa merasakan getaran yang sama yang saat ini juga sedang berusaha aku kendalikan. Tapi, bukankah itu hanya sia-sia saja. Dua manusia yang sedang merasakan getaran yang sama dan berada dalam satu ruangan tertutup. Kudekati Ken, dan aku berjongkok di depannya, dan yang terjadi kemudian kami telah saling melumat.

Das könnte Ihnen auch gefallen

MY UNCLE, MY HUSBAND

Khusus Dewasa!! "MY HUSBAND HOT DADDY" VOL 5 Apa yang kalian pikirkan jika Bubu mendapatkan takdir yang tidak di inginkan?? Berawal dari keinginan berbulan madu bersama Haruka. Dalam perjalanan bulan madunya Bubu bertemu dengan sahabat lamanya Henry yang sudah menikah dan mempunyai seorang putri Bianca 5th. Dua pasangan yang romantis menghabiskan waktu bersama-sama. Bianca gadis kecil yang cantik dan lucu merasa nyaman dan dekat dengan Bubu. Hingga pada hari yang naas di saat kedua pasangan itu menghabiskan waktunya dengan makan malam bersama. Datang sekelompok orang-orang yang tiba-tiba menyerang dengan tembakan pada Henry dan istrinya. Sedangkan Bianca yang pada saat itu dalam pangkuan Haruka tak lepas dari incaran tembakan dan mengenai Haruka yang melindungi Bianca.  Di sini awal kisah Bubu di mulai dengan membesarkan Bianca sebagai putrinya. Bagaimana kisah selanjutnya? Salahkah jika Bianca mencintai Bubu?  Dan siapakah yang telah tega membunuh keluarga Henry yang ternyata seorang yang kaya raya dengan semua harta warisan yang akan jatuh di tangan Bianca?? "MY PATIENT MY HUSBAND" VOL 4 DANIEL CLIFFORD sahabat Jean Aideen Devanka  sebagai aktor yang terkenal di kota New York, yang hanya bisa mencintai Jeany sejak masa SMA sampai selama hidupnya. Sejak Jean memutuskan untuk menikahi Jian laki-laki yang di cintainya, kehidupan Daniel terpuruk dalam kegelapan.  Menjadikan seorang Daniel jadi pecandu rokok dan peminum berat dan pemakai narkoba selama bertahun-tahun, hingga membuat Daniel menderita sakit sirosis hati. Mendptkan Dokter pribadi dari salah satu temannya hidup Daniel menjadi berubah total. Seorang Dokter muda Dhenisa Zee saudara kembar dari Dhesita Lee putri dari Jean Aideen telah mampu merawat kesehatan Daniel sekaligus telah menyembuhkan luka di hatinya yang terdlm. Bagaimana kah kisah kelanjutan kehidupan cinta seorang Daniel? apakah cinta pertamanya bisa berpaling?" "MY LOVER MAN" VOL 3 Alverio Axell seorang rektor sekaligus dosen di Universitas Taruna, di hadapkan pada tugas yang menurutnya sangat berat dari pemilik Universitas Taruna Tuan Hendrawan. Di mana tugas itu harus menjaga dan membuat putri Hendrawan Sheren Evelyn Hendrawan menjadi wanita gadis yang pintar dan anggun, sedangkan di mata Axell gadis yang bernama Sheren adalah gadis yg paling bandel dan jahil yang sangat keras kepala. Bagaimana? Apakah seorang Alverio bisa mengubah sifat dan watak dari seorang Sheren?? Dan bagaimana reaksi Axell saat Hendrawan menjodohkan Sheren Evelyn dengan dirinya??? "JIAN MY COLD MAN" VOL 2 "Kalian berdua harus menikah, itu sudah menjadi keputusanku." ucap Ardham menatap Jean Aideen Devanka dan Jian Ying secara bergantian. Jian dan Jean saling berpandangan, saling bertanya satu sama lain dengan suara hati mereka. "Aku masih muda aku tidak mau menikah denganmu Uncle." ucap Jean mengangkat satu alisnya. "Aku juga tidak bisa menikahimu." ucap Jian mengalihkan pandangannya pada Ardham. Sedetik kemudian keduanya menatap Ardham dengan mengambil nafas bersamaan. "KITA TIDAK MAU MENIKAH !!! Jian dan Jean kompak menjawab pertanyaan Ardham secara bersamaan. "KALIAN HARUS TETAP MENIKAH TITIK!!!" ucap Ardham Devanka tanpa bisa di ganggu gugat. MY UNCLE MY HUSBAND VOL 1 Seorang laki (Ardham) yang berusia 38 th mencintai gadis (Nadine 21th) yang sejak kecil di asuhnya. Nadine gadis remaja yang cantik yang telah di tinggal oleh orang tuanya sejak kecil karena kecelakaan yang sengaja di lakukan oleh seseorang yang menginginkan harta kekayaan orang tua Nadine. Ardham sebagai sahabat orang tua Nadine mengasuh Nadine hingga dewasa. Dan terus mencari siapa dalang dari kecelakaan tersebut. Dalam diam ada cinta di antara Ardham dan Nadine. Mungkinkah cinta mereka bisa bersatu? sementara nyawa Nadine dalam bahaya? Dan mampukah Ardham bersaing dan mendapatkan cinta Nadine? sedangkan begitu banyak laki-laki yang masih muda menginginkan cinta Nadine?

NicksCart · Science-Fiction
4.9
726 Chs

Terhimpit

Cempaka tak menyangka kalau pria yang di jodohkan oleh kakaknya itu sudah punya seorang isteri. Dia tak mau bila harus di madu dan menyakiti perasaan isteri pertamanya. Cempaka minta cerai, namun Kardiman tidak mau menceritakannya. Dia malah pergi meninggalkan Cempaka di tengah kebingungan. Dengan berbekal sehelai kertas segel yang bermaterai, yang ditandatangani oleh pengurus setempat dan juga saudara dari kedua belah pihak. Cempakapun hidup dalam kesendirian. Entah apa statusnya dia sekarang. Mau menguruskan perceraiannya ke pengadilan, dia tidak punya uang. Sedangkan Kardiman sang suami menghilang seperti di telan bumi. Tak terasa Cempaka hidup sendiri sudah tujuh tahun lebih, hampir delapan tahun dia menanti Kardiman agar menandatangani surat perceraian itu. Namun, dia tak kunjung datang. Tak ada kabar beritanya. Beberapa kali Cempaka ke rumah orangtuanya. Namun, tak ada kejelasan sama sekali. Katanya Kardiman tidak pernah pulang-pulang dan tak ada kabar beritanya. Akhirnya Cempaka membiarkan masalah itu mengalir apa adanya. Hingga suatu hari, dia bertemu degan seorang pria yang bernama Angga. Mengaku duda beranak tiga. Sang duda itu nampak tertarik kepadanya, dia mengejar Cempaka dengan berbagai cara. Cempaka mengatakan bahwa dia tidak mau sakit hati lagi. Dia tidak mau gagal lagi. Angga bilang dia tidak akan menyakiti, dan kalau menikah dengan dia pasti tidak akan gagal lagi. Karena diapun merasa tidak enak di sakiti oleh Isterinya. Dan Isterinya itu kabur meninggalkannya, dengan anak ada yang masih kecil. Katanya Isterinya kabur karena dia tidak tahan hidup miskin setelah usahanya bangkrut. Hingga Cempaka pun luluh, dan mau menerima cintanya. Entah apa yang membuat Cempaka tertarik padanya. Padahal, sebelumnya sudah beberapa orang yang mendekatinya, dia selalu menolaknya dengan halus. Pernikahan Cempaka yang keduapun dilangsungkannya dengan sangat sederhana sekali. Hanya nikah SIRI... Karena, pihak kua menolak surat cerai Cempaka yang hanya sehelai kertas segel bermaterai. Dan juga surat cerai Angga pun tak beda jauh. Tanpa kehadiran mertua, iring-iringan seuseurahan hanya tiga orang, itupun dengan sang mempelai pria. Tak beda jauh dengan pernikahan pertamanya. Sangat Menyedihkan... Perih... Ketiga anak tirinya tidak ada yang datang menghadiri. Tanda tanya mulai terselip di dalam hatinya. Saudara dan para Tetangga pun mulai nyinyir dengan berbagai praduga. Setahun kemudian, anak dan mantunya Angga datang berkunjung. Cempaka di marahi habis-habisan, karena Cempaka telah mau dinikahi oleh bapaknya. Yang Isterinya ternyata belum resmi di cerai. Surat cerai yang di bawa oleh Angga ternyata palsu!... Sa'at itu Cempaka tengah hamil muda. Dia bingung!... Apa yang harus dia perbuat. Akhirnya dia menerima apa adanya. Semua kenyataan itu dia simpan bersama Angga. Orangtua Cempaka dan saudaranya tidak ada yang tahu. Cempaka merasa malu dan kasihan kalau kedua Orangtuanya mengetahui apa yang sebenarnya. Setelah anaknya berusia beberapa bulan, Cempaka di ajak ngontrak sebuah kamar kontrakan yang tak jauh dari rumah orangtuanya. Dari kontrakan satu ke kontrakan lainnya. Hingga akhirnya dia kembali lagi ke rumah orangtuanya, setelah kedua Orangtuanya meninggal dunia. Itupun atas paksaan dari saudaranya Cempaka, yang tak tega melihat kehidupan Cempaka yang serba kekurangan di perantauan. Dikira Cempaka benar saja saudaranya itu akan menyayanginya. Namun kenyataannya hatinya semakin terluka oleh sikap saudara-saudaranya itu. Yang menghinanya, mengacuhkannya hanya karena dirinya miskin. Anak semata wayangnya geram setelah tahu bahwa bapaknya punya isteri dua. Tinggal di satu rumah yang hanya di batasi oleh tripleks, tanpa saling tegur sapa. Apalagi setelah Cempaka membongkar perselingkuhan adik iparnya. Bukan terimakasih yang di dapat. Tapi, dia malah di jauhi, di musuhi oleh adiknya sendiri. Mampukah Cempaka keluar dari semua himpitan itu? Ikuti kisah selengkapnya... Selamat membaca...

Zaitunnur · Science-Fiction
Zu wenig Bewertungen
18 Chs