"Itu karena ludahku jauh lebih cepat menyembuhkan ketimbang pil atau sentuhan tanganku."
Ya ampun, kalimat macam apa pula itu! Fei sampai membeku di tempat. Ludah? Air ludah, kan? Dia lekas berbalik menghadap Ren. "Mas, itu … serius?"
"Tentu saja. Kapan aku bergurau denganmu?" Ren malah berikan wajah datar serius biasanya saat menatap Fei.
Fei terhenyak sekejap. Jadi, tadi jarinya dimasukkan ke mulut pemuda itu, itu benar-benar murni karena Ren ingin mempercepat pengobatan baginya. Bukan … bukan … ya ampun, Fei berpikir apa tadi? Seketika, Fei merasa sangat malu akan pikirannya sendiri.
Wajahnya menghangat karena merona. "O-Ohh, karena … karena untuk mempercepat pengobatan, yah!"
"Benar. Aku lebih mudah dan cepat mengalirkan energi cakraku melalui cairanku. Ludah ada yang paling tepat untuk sarana itu."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com