Mendengar bahwa ada siswa yang mengeluh malas serius dalam mengikuti pelajaran karena bosan, mengantuk dan susah mengingat, Ren berkata santai. "Aku punya obat untuk memperkuat daya ingat kalian."
"Heee?" Mata banyak murid menjadi melebar penuh antusias mendengar apa yang dikatakan Ren.
"Benarkah, Ren?" tanya Erwan, si ketua kelas yang biasa dipanggil Wan pun meminta jawaban pasti.
Kepala Ren mengangguk sembari dia menjawab, "Tentu saja. Apa yang sudah aku ucap, pantang aku tarik kembali. Aku bukan pembohong." Wajahnya memancarkan aura pemimpin tegas yang tak mudah mundur.
Ini tentu membangkitkan semangat banyak murid di kelas itu. Mereka masuk ke sekolah ini memang karena kalah bersaing secara nilai dengan murid-murid sekolah lainnya, sehingga mau tak mau harus masuk ke sekolah Harapan Luhur atau kadang dijadikan olok-olokan murid sekolah lain dengan menyingkat sebutan sekolah itu menjadi SMA HaLu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com