Malam harinya, seperti biasa, Ren dan Gia akan mengobrol berdua di balkon kamar mereka usai menuntaskan semua aktivitas penting, bersantai di sana.
Yang berbeda kali ini adalah … Gia menyiapkan wedang hangat untuk mereka berdua. Dia membuatkan wedang jahe dan cokelat hangat untuk dia dan suaminya.
"Terima kasih, sayank." Ren menerima mug bagiannya. "Maaf, aku jadi kurang berguna dengan keadaan semacam ini." Ren masih menggunakan perban penahan lengan.
"Hanya masalah kecil gini, kok!" Gia duduk di sebelah suaminya. Kemudian, dia mulai menyesap pelan wedang jahe cokelatnya. "Hm, kayaknya aku gak buruk juga jadi chef meski chef minuman sachet, ha ha ha!"
Ren turut tertawa kecil. "Aku tak butuh pendamping yang pandai memasak, aku cuma butuh pendamping hidup yang menerima aku dan membuatku tidak pernah bosan."
Gia memutar badannya menghadap ke Ren sambil mengulum senyum sebelum berkata, "Jadi, ini sebuah pujian untukku?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com