Gia merasa konyol sendiri ketika mendapatkan dirinya terbaring di ranjang pasien di kamar VVIP yang sedianya akan digunakan untuk Ren. Apalagi ketika melihat lengannya berhias jarum infus.
Ia memutar bola matanya dan mencari orang di dekatnya.
"Nyonya sudah siuman." Xena mendekat begitu tahu Gia telah sadar dari pingsannya.
"Iya, Kak." Gia berjuang agar bisa menegakkan tubuhnya. Dia ini tidak sakit, kenapa harus diperlakukan seperti pasien?
"Nyonya, tolong jangan banyak bergerak dulu. Anda baru saja pingsan dan butuh istirahat beberapa saat." Xena mencegah Gia yang hendak duduk.
"Lah, Kak, kalo aku di ranjang ini, gimana nanti kalo Ren datang? Dia ntar di mana, dong?" Gia merasa dia tak memerlukan penanganan apapun seperti orang sakit, dia yakin dia baik-baik saja.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com