webnovel

Rasa Yang Hancur

Pluk Pluk pluk

Lagi dan lagi tangan Rio menepuk bahu Mahmud, dia berterimakasih karena Mahmud sudah mampu menghandle masalahnya.

"Terimakasih ya Pak Mud! Supaya tidak mengganggu blok saja semuanya, kecuali jika Pak Mud masih butuh uang pulsa dan rokok!" seru Rio.

Tak terasa mobil yang dikemudikan Rio sudah sampai di depan gedung rumah sakit yang disebutkan Rio.

"Pak Mud kalau mau lanjut ke kantor Papa silakan saja! Sekalian tolong baju kotor aku ini kasihkan ke Ayu juga!" seru Rio.

Pembicaraan pun terhenti, Rio yang terlihat buru-buru sejak dari kantor ketika tiba di rumah sakitpun Rio kembali buru-buru juga.

"Aku harus cepat temui Ima! Karena nanti sore aku harus kuliah!" monolg Rio.

Nahas, ketika tiba di ruang inap Kyai Anwar. Rio melihat ada Daus juga keluarganya yang tengah menjenguk.

Tok ToK Tok

"Asaalamualaikun!" sapa Rio sebelum masuk ruangan.

Matanya terkejut kala mendapati sekeluarga sedang berada di ruangan sang kyai sedangkan Iklima tidak ada.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel