Demi keamanan Iklima pun berangkat sekolah diantar Husein sang kakak, sedangkan Rio sendiri langsung menutup pintu kamarnya untuk menyantap sarapan yang dibawa Iklima tadi.
"Wah, aku lapar nih. Dari harumnya Nasi goreng ini pasti enak," Rio bermonolog.
Dimulai dengan membasahi dulu kerongkongan dia dengan menyeruput teh hangat, lalu menyendok nasi goreng perlahan dan dia masukkan ke dalam mulut.
Dari suapan pertama saja rasanya sangat menggugah selera sekali, sehingga Rio lahap sekali dan dalam hitungan beberapa detik saja sepiring nasi tersebut sudah bersih tanpa tersisa sedikitpun.
Eghhh
Suara sendawa dari mulut Rio, menandakan jika dia sudah kenyang makannya. Namun ada hal yang membuat jantungnya hampir loncat saat piring serta cangkir yang berisi teh jatuh sampai pecah bahkan melukai kaki Rio.
Zainab pun sontak langsung masuk lalu menghampiri kamar Iklima tersebut karena kebetulan sedang berada dekat di seputar kamar Iklima.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com