Empat Puluh Hari Ke Dua

"Aku lega mendengarnya Ran, jangan ditunda lagi! Kamu daftar online saja sekarang ya, biar aku bantu step by stepnya!"

Tak hanya senang namun Monika pun turut mendukung dengan segera menIIgajak Rani ke ruangan kerja dia.

"Mbok aku nitip Hanif dulu ya!" seru Monika kemudian.

Ke dua madu tersebut bergegas melangkah cepat menuju ruang kerja yang ada di samping ruang keluarga, di sana Monika sendiri yang mengarahkan Rani untuk mengoperasikan laptopnya supaya Rani lebih mahir menggunakan benda pipih yang ukurannnya lebih besar dari ponsel tersebut.

Tentu saja Rani tidak mahir menggunakan Laptop karena keterbatasan ekonomi , sudah tamat SMA saja sudah lebih dari cukup.

"Oke, ini gampang ya?" tanya Monika pada IRani yang anteng pegang most untuk mencari sesuatu.

"Iya Mam, aku soallnya gaptek nih. Tapi pas nyoba kok mudah ya?" sahut Rani dengan balik menunjukkan kalimat yang benar.