Terdengar derap langkah kaki yang tengah berlari ke arah mereka, "TUAN GILLENO!"
"PASUKAN YANG DIBAWA OLEH MEREKA MENYERANG THE SINNERS!" teriak anggota kelompok The Sinners.
Gillean menggeram dan menarik pedangnya, tatapan mata tajamnya terkunci pada Arabella, "katamu kau tidak selicik itu, tapi apa ini?!" bentaknya.
"Kita sepakat menukar tiga mayat dengan si kembar penyusup, bukan sepakat untuk tidak menyerang," ujar Arabella tenang.
Pihaknya juga bersiap, Julian dan Felix dengan pedang mereka, lalu Ravino dan Arabella yang sudah bersikap waspada.
"Kenapa tegang sekali suasana kalian?" celetuk sebuah suara dari dalam ruang tanah.
"Amarlion..." lirih Arabella yang tiba-tiba saja mengetahui dengan baik siapa pemilik suara itu.
"Arabella... Kamu.. ingat aku?" lirih Amarlion yang muncul dengan wajah aslinya. Selama ini wajah Amato yang ia tampilkan sudah sedikit diubah dengan sihir agar tidak dikenali dengan mudah, dan warna rambutnya juga ia ubah.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com