Arabella mengetatkan rahangnya. Menahan diri agar tidak menangis itu sulit, apalagi saat membahas kehidupannya yang lalu.
"Saya semakin dilanda rasa bersalah saat pudding itu sedikit jatuh ke tanah, dan Kak Arabella tetap memungutnya kembali untuk dimakan. Saya ini... sangat jahat!"
Yah, itu salah satu kenangan yang sangat ingin Arabella lupakan. Ia memang berterima kasih pada Yolanda yang berbaik hati menyelinapkan dessert untuknya, tapi Arabella juga malu dan merasa sedih saat mengingat betapa lemahnya ia saat itu. Memungut kembali puding yang sudah jatuh ke tanah, konyol kan?
"Kak Arabella disiksa, bahkan sering dikurung tanpa diberi makanan selama berhari-hari. Saya juga ingat, kaki Kak Arabella pernah infeksi sampai bernanah karena setelah luka tidak diobati, terus tinggal di lingkungan yang tidak bersih seperti ruang bawah tanah itu. Saat itu, bahkan ada mayat pelayan yang Ayah bunuh, dan Kak Arabella harus melewati hari-harinya di sana," isak Yolanda.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com