"Sekarang pertanyaan ketiga, gue harap elu jawab dengan jujur!" Kata Rafael sedikit memberi tekanan pada ucapannya itu. Rail mengangguk mengerti. "Pernahkah elu merasa gugup saat berbicara pada seseorang yang kamu sukai itu."
Sekali lagi, Rail selalu berpikir terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan Rafael. Sebab, ia merasa tidak yakin bisa mempunyai perasaan seperti itu pada orang lain. Kali ini, Rail cukup lama berpikirnya. Dan, tetap saja jawaban Rail membuat daftar pertanyaan Rafael menjadi tidak ada hasil.
Rafael mendengus. "Oke, baiklah. Dan gue dapat menyimpulkan bahwa elu memang tidak punya rasa empati, dan cinta terhadap seseorang!" Perkataan Rafael seolah-olah ia sudah menyerah dengan usahanya dan rasa penasaran terhadap Rail.
"Kita bicarakan ini lagi besok! Aku harap kamu sudah sedikit tau apa itu artinya cinta!" Kata Rafael. Ia pergi meninggalkan Rail yang masih penuh tanda tanya.
"Rafael, tunggu! Sekarang aku harus bagaimana?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com