webnovel

Balas Dendam Nara (5)

Ia sudah tidak kuat untuk bersuara. Nara menunjukkan kuku-kuku panjangnya, Federica memejamkan mata. Lalu Nara mulai menancapkan kuku-kukunya di perut gadis itu. Pakaian mulai robek, dan bagian runcing kuku-kuku Nara sudah mulai menyentuh kulit perutnya. Federica meringis kesakitan.

Rupanya Nara menikmati apa yang ia lakukan. Ia melakukan pelan-pelan, agar Federica merasakan apa yang pernah ia rasakan seperti Federica dan kawan-kawannya lakukan padanya. Gadis itu kian kesakitan, wajahnya meringis kian terlihat nyawa.

Lambat laun, kuku-kuku itu menembus kulit bagian luar. Darahpun mulai mengucur dari tiap luka robek kuku-kuku Nara. Dan lalu,

Jleb.

Berakhir dengan sebuah penyiksaan yang sangat menyakitkan. Federica terpekik dan kemudian menarik napas panjangnya, tak lama itu menghembuskan napas panjang dalam satu tarikan. Mati. Jiwanya sudah terpisah dari raga.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel