webnovel

Pelukan Pertamanya

Dari sini, kami bersama untuk saling berbagi. Malam yang semakin larut di tengah kegelapan. Dua lutut saling tertekuk dengan memeluknya begitu erat. Kami sama-sama melakukan hal serupa.

Duduk termangu sambil menatap para bintang mulai tampak berkelap-kelip nan nyaman. Senyumanku tiba-tiba terukir secara mendadak. Aku tidak ingin jika pembicaraan ini berujung penyesalan serta kemarahanku pada tuan Berto.

Aku menginginkan balas dendam termanis hingga yang merasa sakit akan memahami buah dari penyesalan. Aku ingin sebuah balas dendam yang dapat mengakibatkan si pelaku itu jerah.

Akhirnya aku tahu bahwa tuan Berto bukan satu-satunya orang tua terbaik di jagat raya, sedangkan tuan Darwis bukan orang tua paling buruk di dunia ini. Tapi, kurasa ada sebuah penyesalan serta rasa bersalah yang ada di hati mereka masing-masing.

Akan tetapi, mereka masih belum mengetahuinya kapan itu akan terjadi. Saat ini, senyuman itu masih terlalu lebar di raut wajah orang tua itu sendiri.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel