Deru napasnya memburu, bahunya naik turun, sementara peluh dari dahinya menetes ke tubuh Lintang. Beberapa detik berikutnya Juna pun ambruk di atas wanita itu.
Lintang memejamkan mata. Tinggal tersisa beberapa menit lagi sebelum semuanya berakhir. Dia bergerak mendorong Juna hingga lelaki itu berubah posisi di bawahnya.
"Sebentar lagi tubuh tuaku akan kembali, Mas. Lebih baik kamu cepat pergi dari sini sebelum kamu melihatku dalam wujud jelek itu."
"Pukul berapa?"
"Pukul satu malam ini."
Juna meneleng dan melihat jam dinding di atas pintu kamar. Hanya tinggal beberapa detik lagi. Dalam hati dia menghitung mundur. Sementara itu Lintang di atasnya memejamkan mata ngeri menanti perubahan wujudnya.
Tiga, dua, satu. Hingga beberapa detik terlewati. Juna tidak melihat perubahan apa pun dari wanita yang saat ini masih memejamkan mata.
Juna tetap diam dan membiarkan detik berlalu menjadi menit. Dia masih belum melihat perubahan apa pun pada diri Lintang.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com