Mulut Kirana terbuka, matanya berbinar indah melihat rumahnya yang berdiri dengan gagah. Rumah minimalis mewah itu memiliki pintu utama pada bagian tengah terasnya. Terasnya sendiri disangga oleh dua buah pilar batu alam.
Di kanan kiri pintu terdapat jendela kaca tinggi. Dan di masing-masing kanan kiri teras terdapat dinding lebar yang berisi empat buah kaca jendela panjang. Di depan bagian bawah masing-masing jendela itu, ada tanaman hias yang berbunga.
Rumah beratap limas yang hampir roboh itu seolah sudah disulap menjadi rumah mewah itu.
"Bagus nggak rumahnya?" tanya Gama berdiri di sisi Kirana yang masih takjub menatap bangunan baru rumah orang tuanya.
"Bagus banget, Mas. Terima kasih buat semuanya," ucap Kirana menatap suaminya dengan mata berkaca. Dia lantas mendekap tubuh atletis Gama, tanpa ragu. "Aku nggak mungkin nuntut kamu kasih macam-macam di lamaran nanti. Yang kamu kasih ke aku dan keluargaku udah banyak, Mas."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com