Gama meletakkan sendok dan garpunya ke atas piring. Dia menarik napas sebelum menatap lurus istrinya.
"Ada rapat dengan investor dari Singapura yang akan menanam saham ke perusahaan kita. Aku lupa ngasih kabar, karena langsung terbang ke Singapura pas jam makan siang," terang Gama. "Bahkan setelah pulang dari rapat itu aku langsung ke rumah karena ingat janjiku sama kamu."
"Mas mungkin lupa nggak kasih kabar ke aku. Tapi aku kan hubungi Mas. Masa nggak ada waktu buat angkat?"
Gama menggaruk dahinya, entah alasan apa lagi yang akan dia kemukakan. "Sepertinya pas kamu telepon aku lagi ada di pesawat. Selama di Singapura fokusku hanya di rapat itu. Ingin cepat selesai dan balik ke Indonesia buat ketemu kamu."
Kirana menarik sendoknya. Telinganya enggan mendengar penjelasan Gama yang menurutnya masih janggal. "Aneh banget, ya. Kamu ke Singapura, tapi Lita nggak tau. Padahal dia yang gantiin aku selama ini ngurus jadwal," ucapnya seraya menunduk menekuri piringnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com