"Ya, sampai sekarang, kau masih menjalani hukuman itu, setelah kau menyelesaikan kasus kekuatan bintang yang jatuh ke bumi, ini, kau bisa lepas dari hukuman itu, dan aku akan membebaskan dirimu memilih, ingin jadi seperti sekarang selamanya, atau wajah aslimu saja."
"Apa? Wajah asli?"
Dewi Cinta langsung meraba wajahnya, saat mendengar apa yang diucapkan oleh Dewa Amora.
Diakuinya, selama kejadian beberapa tahun yang lalu, Dewi Cinta memang tidak pernah bercermin sama sekali.
Ia tidak pernah melihat wajahnya sekalipun di depan cermin karena jika itu dilakukannya, maka perasaan terpuruk itu kembali muncul seketika.
Wanita itu cukup cekatan untuk merasakan sendiri wajahnya yang sempurna atau tidak, ada yang aneh atau tidak.
Sekarang, Dewa Amora mengucapkan kalimat tersebut, rasanya ia jadi bingung. Memangnya apa yang salah dengan wajahnya? Ia merasa wajahnya baik-baik saja.
"Apa yang terjadi pada wajah hamba Tuanku? Apakah wajah hamba dikutuk seperti halnya Dewi Asmara?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com