Cahaya matahari menembus daun jendela yang terbuka, cahayanya menyinari wajah Arpad, yang segera menggeliat. Pengawal yang semalam tidur di lantai telah mempersiapkan sarapan bagi mereka bertiga. Arpad melirik Lorant yang masih tertidur pulas, dia membiarkan Kakak sepupunya beristirahat, sementara dia sendiri bergegas untuk mandi. Semalam mereka tidak sempat membersihkan tubuh karena terlalu shock dengan situasi rumah Benca yang sangat berantakan.
“Makanlah dulu, tidak usah menunggu kami,” Arpad berkata kepada pengawal yang sedang menunggu perintah darinya, “Setelah selesai makan, coba periksa kembali semua tempat di luar rumah dalam radius dua puluh meter. Jika ada yang mencurigakan, segera kabari aku. Jangan membangunkan Kakakku. Dia butuh istirahat untuk memulihkan staminanya.”
Pengawal tersebut mengangguk tanda mengerti, “Baik Tuan Muda Arpad, aku mengerti.”
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com