webnovel

Chapter 79

Luffy kemudian mengeluarkan siput transponder dan menyerahkannya kepada Gem sebelum dia berbicara lagi. "Hubungi aku kalau semuanya sudah beres," katanya ketika dia menyerahkan Den den mushi kepada Gem.

"Aye, Kapten!" Gem menjawab sebelum dia melompat ke kapal Jiro. Luffy menatap Jiro yang masih berusaha memproses semua yang terjadi di sekitarnya dan berbicara.

"Jiro, kau masih memegang komando kapalmu, namun, kau akan menerima perintah dari mereka untuk sekarang," kata Luffy menyebabkan pria itu menganggukkan kepalanya perlahan-lahan masih mencoba memproses semuanya.

Marianne dan Mikita berjalan ke arah Jiro dan membantunya naik ke kapalnya. Ketika mereka semua sudah naik ke kapalnya, Luffy berbicara sekali lagi. "Tiga orang itu akan memberitahumu apa rencana ku begitu kau mencapai Alabasta. Setelah kalian selesai, kalian akan menunggu perintahku untuk mendapat perintah selanjutnya," kata Luffy menyebabkan mereka berempat menganggukkan kepala.

"Oh, dan Jiro," kata Luffy menarik perhatiannya. "Tambahkan topi jerami ke bendera itu," kata Luffy sambil menunjuk ke arah Jolly rogernya. Jiro tampak sedikit bingung sebelum dia berbalik dan melihat ke arah bendera Luffy. Dia melihatnya untuk beberapa detik sebelum matanya melebar ketakutan dan dia mulai berkeringat.

"K-kau ... kau ... kau adalah Thunder Demon: Straw Hat Luffy!" Jiro berteriak ketakutan dan kaget yang menyebabkan anggota krunya yang tidak sadar melompat berdiri dengan mata melebar seukuran piring makan.

"kau tidak tahu itu?" Nami bertanya dengan nada terkejut. Jiro menggelengkan kepalanya mengatakan tidak.

"Bodoh sekali!" Zoro berkata ketika dia mulai tertawa yang menyebabkan urat muncul di dahi Jiro.

"Cukup!" Kata Luffy menyebabkan semua orang terdiam. "Kalian berempat sudah mendapat perintah, segera jalankan rencanaku," kata Luffy sebelum berbalik dan berjalan kembali ke singgasananya dengan mantelnya berkibar di tiup angin.

"Apakah kita akan menunggu mereka bersiap-siap dan kemudian mengikuti kita?" Nojiko bertanya pada Luffy ketika dia melihatnya duduk di singgasananya. "Atau kita akan meninggalkan mereka di sini?" dia menambahkan. Luffy memikirkannya selama beberapa detik sebelum dia memandangi kapal bajak laut Jiro dan berbicara.

"Hei, Jiro!" Luffy memanggil untuk menarik perhatiannya. "Apakah kau tahu cara menuju ke Alabasta?" Luffy bertanya pada kapten pertama di bawah komandonya. Jiro menatap Luffy sebelum dia berbicara.

"Ya, kami baru dari sana beberapa jam yang lalu," kata Jiro menyebabkan mata Vivi melebar.

"Bagus, kami akan pergi duluan, kalian persiapkan kapal dan krumu lalu segera susul kami," jawab Luffy sebelum Vivi punya kesempatan untuk mulai melontarkan pertanyaan. Jiro tidak menjawab, dia hanya menganggukkan kepalanya.

Luffy kemudian melihat ke navigatornya dan berbicara. "Nami, lanjutkan perjalanan kita ke Alabasta," katanya menyebabkan Nami menganggukkan kepalanya, namun dia menatap Luffy dengan ekspresi bingung di wajahnya.

"Luffy," kata Nami menarik perhatiannya. "Jika orang-orang itu baru saja meninggalkan Alabasta bagaimana mereka akan kembali ke sana, aku pikir log pose hanya menunjuk ke arah pulau berikutnya yang medan magnetnya sudah direkam?" dia bertanya menyebabkan Luffy sedikit terkekeh.

"kau benar, begitulah cara kerjanya, namun, log pose menunjuk ke dua arah," kata Luffy mengejutkan Nami. "Log pose itu menunjuk ke pulau berikutnya yang harus kita tuju dan ke pulau sebelumnya yang kita kunjungi yang medan magnetnya telah direkam," kata Luffy menyebabkan Nami melihat log pose yang diikatkan ke pergelangan tangannya mencoba memahami apa yang dibicarakan Luffy.

Setelah mempelajarinya selama beberapa menit, ekpresi mengerti muncul di wajahnya.

"Aku mengerti," katanya dengan suara ceria. "Bagian yang merah menunjuk ke pulau yang berikutnya sedangkan bagian yang putih menunjuk ke pulau sebelumnya," kata Nami sambil melihat log pose.

"Bingo," jawab Luffy sambil menyesap minumannya. "Sekarang, mulai bekerja!" Luffy berteriak menyebabkan semua anggota krunya menyebar untuk membuat kapal bergerak lagi.

"Apakah kau yakin kita bisa mempercayai mereka," terdengar suara Zoro di sebelah kanan Luffy yang menyebabkan Luffy menengok dari balik bahunya dan melihat Zoro menatap Jiro dan krunya.

"Tidak, aku tidak percaya," jawab Luffy dengan suara serius ketika dia memandang Jiro dengan mata menyipit.

"Jadi, mengapa kau mengajaknya bergabung dengan armada?" Zoro bertanya ketika dia berbalik dan menatap Luffy. "Mereka sangat lemah dan tidak akan bertahan lama dalam bisnis yang akan kau masuki," tambah Zoro.

"kau mungkin benar, tapi dia ada gunanya bagiku," kata Luffy sambil menghela nafas. "Aku mengajakanya tidak untuk menjadi salah satu komandan berpangkat tinggi dalam organisasi. Dia hanya akan menjadi seorang prajurit biasa," kata Luffy menyebabkan Zoro menganggukkan kepalanya.

"Masuk akal," kata Zoro sambil berjalan ke samping dan duduk di dek. Ketika kapal mulai berlayar jauh dari Jiro dan krunya, dan saat ini sedang malaju dengan kecepatan penuh ke arah Alabasta Luffy bangkit dari singgasananya dan mulai berjalan ke dek utama.

"Ayolah," kata Luffy pada Zoro yang mulai nyaman berbaring di lantai. "Sekarang bukan waktunya untuk santai," kata Luffy menyebabkan Zoro menggerutu pelan karena tidak bisa tidur.

Ketika Luffy sampai ke geladak utama dia melihat setiap anggota krunya berkumpul di sana. "Oke Vivi, aku ingin tahu struktur organisasi yang tepat dari Baroque works dan berapa banyak orang yang bekerja untuk Crocodile," kata Luffy ketika dia berjalan menuju grup. Vivi menunjukkan ekspresi seirus di wajahnya sebelum dia menjawab Luffy.

"Sebenarnya struktur organisasi ini cukup sederhana," kata Vivi sambil membelai bebeknya. "Pertama, di bagian paling atas organisasi adalah bosnya, Crocodile. Dia dikenal sebagai Mr. 0," kata Vivi menyebabkan semua orang menganggukkan kepala.

"Kemudian ada total 12 agen dan satu hewan yang menerima perintah dari Mr. 0 secara langsung. Sebagian besar, 12 agen ini beroperasi berpasangan antara agen laki-laki dengan agen wanita," katanya sebelum memeriksa dan mendaftar semua agen dan pasangan mereka.

"Agen dengan nama kode 1 hingga 5 dikenal sebagai Officer Agent. Mereka masing-masing memiliki satu kekuatan buah iblis dan hanya dikirim pada misi yang paling penting," katanya menyebabkan Luffy menganggukkan kepalanya mengerti apa yang dikatakan Vivi.

'Aku harus merekrut beberapa officer agent ini,' pikir Luffy pada dirinya sendiri.

"Tapi masih ada lagi," katanya, membuat Luffy keluar dari pikirannya. "Di bawah Officer Agent ada 200 orang bernama Billion, dan ada 1800 orang di bawah mereka yang dikenal sebagai Million," kata Vivi menyebabkan Luffy tersenyum. Luffy sudah mengetahui tentang orang-orang itu dan telah memberi Gem, Mikita, dan Marianne tugas untuk merekrut mereka.

"Mari kita lihat, 200 ditambah 1800 sama dengan uhh ..." Kata Usopp ketika dia mulai menghitung di kepalanya.

"Mereka memiliki 2.000 pasukan!" Chopper berteriak kaget.

"2000 pasukan !?" Usopp berteriak ketika dia mendengar apa yang dikatakan Chopper. Luffy mulai terkekeh menyebabkan semua orang menatapnya dengan wajah bingung.

"Tenang," kata Luffy sambil terkekeh. "Jangan khawatir tentang orang-orang itu," katanya lebih membingungkan semua kru nya. "Gem dan gadis-gadis akan menangani mereka," kata Luffy menyebabkan krunya akhirnya mengerti apa perintah Luffy untuk mereka bertiga.

"Aku mengerti, jadi selama ini kau sudah berpikir jauh ke depan, kapten," kata Nojiko sambil tersenyum.

"Tentu saja," jawab Luffy dengan seringai. "Aku suka selangkah lebih maju dari musuhku," Luffy menambahkan ketika dia bersandar di pagar tangga. Dia akan mengatakan sesuatu yang lain, tetapi sebelum dia bisa berteriak Vivi memotongnya.

"Luffy!" Vivi berteriak menarik perhatian semua orang. "Apa itu!?" dia bertanya / berteriak sambil menunjuk ke depan kapal. Semua orang berbalik dan memandang ke arah yang ditunjuk Vivi dan melihat asap hijau naik dari laut.

"Hmm apa itu?" Nojiko bertanya sambil menatap asap.

"Oh, jangan khawatir tentang itu," kata Nami dengan tenang sementara Luffy menganggukkan kepala setuju dengan Nami. "Itu hanya uap dari gunung berapi bawah laut," katanya menyebabkan mata Usopp dan Chopper melebar.

"Ada gunung berapi di bawah laut?" Chopper bertanya dengan suara heran.

"Yup, konon katanya ada lebih banyak gunung berapi di bawah air daripada di atas daratan," kata Nami menyebabkan Chopper menatap asap dengan kagum.

"Aku akan mencoba untuk menahan nafas jika aku jadi kau," kata Luffy sambil menatap awan uap yang kapal mereka tuju dengan cepat. "Asap itu bau," tambahnya membuat semua orang termasuk dirinya mengambil napas dalam-dalam sebelum kapal berlayar masuk ke asap hijau.

Pada kecepatan mereka berlayar, mereka tidak butuh waktu lama untuk keluar dari sisi lain dari awan asap. Ketika mereka keluar dari awan, Luffy menatap Sanji dan berbicara. "Hei Sanji," kata Luffy menarik perhatiannya.

"Ya, kapten?" Sanji bertanya ketika dia mulai bernafas lagi dan menatap Luffy.

"Bagaimana kalau kau mebuat beberapa daging dinosaurus yang kita dapatkan dari Little Garden untuk makan siang" kata Luffy ketika dia mulai berjalan menuju bagian depan kapal untuk duduk di kepala merry.

"Siap, Kapten!" Sanji menjawab dengan hormat sebelum mulai berjalan ke bawah dek.

Nächstes Kapitel