"Bagus. Kalau begitu mari kita serang dia secara bersama-sama," kata Kakak Pertama kepada dua saudaranya.
Kedua adiknya langsung bersiap saat itu juga. Mereka membentuk segitiga. Masing-masing sudah siap dengan jurusnya yang dahsyat.
Sementara di posisi lain, Si Raja Tombak Langit Selatan sendiri sejak tadi hanya menunggu saja. Ia tidak banyak bergerak. Selama lawan tidak memulai, maka ia pun tidak akan menyerang.
Sifat Zhou Ming yang paling terkenal adalah itu. Ia selalu mengalah kepada setiap lawannya. Sekali pun dirinya sudah berhadapan dengan musuh utamanya, selama musuh itu belum menyerang, maka ia tidak akan memulai.
Dari dulu, sifatnya itu tidak pernah berubah!
Sekarang, setelah ia menyaksikan bahwa Tiga Pendekar Kembar Kegelapan itu sudah berada dalam keadaan siap, maka dirinya juga turut melakukan hal yang serupa.
Tombak pusaka yang sudah menemaninya selama ini sudah digenggam semakin erat. Otot hijau di punggung tangannya merongkol keluar.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com