Yan Qi menatap Yan Xi dengan wajah yang memucat. Tidak peduli seberapa enggan dia untuk mengakuinya, dia juga tahu bahwa Yan Xi sangat berbeda dari sebelumnya. Dia mengepalkan telapak tangannya erat-erat, menegakkan lehernya dan menatap Yan Xi.
"Kalau aku meminta maaf kepadamu, apa kamu akan meminta bantuan pada Gu Shen?" tanya Yan Qi.
Yan Xi mengangkat alisnya dan menatap Yan Qi dengan senyum dipaksakan. Dia membalas, "Menurutmu bagaimana?"
Yan Qi menggertakkan gigi. Dia membelalakkan mata pada Yan Xi dengan marah lalu berkata dengan enggan, "Aku minta maaf padamu. Aku mengatakan hal yang salah tadi."
"Meminta maaf juga harus tulus." Yan Xi mendengus dingin. "Apa ini ketulusanmu?"
"Yan Xi!" Yan Qi sudah merasa malu. Matanya memelototi Yan Xi, tetapi dia malah tidak percaya diri dengan apa yang dia katakan. "Kamu jangan keterlaluan!"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com