Pelayan Zhang berdecak dengan tidak sabar. Ia menjawab, "Belum ada. Nyonya Muda tunggu dulu. Susunya masih belum panas."
"Benarkah?" tanya Yan Xi sambil memandangi dua cangkir susu yang mengepul di atas nampan.
"Oh, itu dipersiapkan untuk Tuan Muda Keempat dan Nona Gu Ling." Pelayan Zhang tersenyum singkat, lalu kembali pada ekspresi datar. Dia meminta maaf tanpa ketulusan, "Maaf, Nyonya Muda."
"Mereka belum bangun," kata Yan Xi.
"Oh…"
Yan Xi merasa sedikit marah. Dia lalu mengambil nampan itu begitu saja. Namun, baru saja dia hendak keluar, belum juga dua langkah, dia diadang oleh Pelayan Zhang.
"Nyonya Muda, saya sudah mengatakan kalau susu ini bukan dipersiapkan untuk Anda. Meskipun Anda tidak sering berada di rumah utama, Anda juga harus mengerti aturan di sini."
"Ini hanya dua cangkir susu. Kamu berbicara soal aturan. Lebih baik kamu bilang saja kalau kamu meremehkanku."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com