Api lilin yang bergoyang terkena angin itu menerangi wajah kami, memperlihatkan lelah yang teramat sangat. Sesekali si Banyu mengeram, ia jelas menahan rasa sakitnya. Sementara Deka tetap tertidur lelap dengan kantung mata yang bengkak.
Aku sendiri sudah berusaha memejamkan mata. Namun, tetap saja takkan bisa karena selalu memikirkan mereka yang belum kembali. Jika sampai lusa belum juga datang, kemungkinan aku akan membawa mereka pergi dari sini.
***
Hawa dingin membuatku meringkuk, ditambah badan yang tak terselimuti. Aku tetap tertidur akibat lelah. Yah, setidaknya dapat tiga jam kurang lebih mata ini terpejam.
"Belum dateng juga mereka, ya?" suara Banyu membuatku membuka mata sambil menahan dingin yang tak terkira.
"Belum, lukamu gimana?" Aku duduk bersila dan bersedekap.
Banyu menatap keluar dari jendela kaca yang terbuka. Ia tak menjawab pertanyaanku, malah memejamkan mata saat sinar matahari menyapa wajahnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com