Kanaya asik menghisap rokoknya. Ia menatap Damian yang tengah berbaring di ranjangnya. Ya, begitulah kehidupan Kanaya sehari- hari. Bebas, tidak ada batasan. Kedua orang tuanya jarang di rumah. Kalaupun di rumah mereka akan sibuk sendiri. Lagipula Kanaya menempati faviliun yang ada di rumah besar ini. Sehingga, orang tuanya tidak akan tau siapa saja yang berkunjung ke paviliun itu.
"Andrea, kawanmu itu ...."
"Ah, kenapa dengan dia, beb?" tanya Kanaya sambil mengenakan kembali pakaiannya yang berserakan di lantai..
"Rangga bertemu denganku kemarin di Crown. Dan, menurut Rangga mereka sudah menginap bersama saat pulang dari pestamu. Ia bertanya padaku, bisakah kau mengatur kembali pertemuan mereka. Rangga sepertinya tertarik dengan Andrea."
"Kau yakin mereka bersama?"
"Rangga bilang, Andrea masih perawan ketika mereka melakukannya."
Kanaya tertawa lepas. "Hhahah, betulkah? Jadi, dia sudah tidak gadis lagi?" Kata Kanaya.
"Iya, tapi sepertinya Rangga menyukai gadis itu."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com