Sudah 2 minggu setelah Ammar dan Endang berangkat. Entah mengapa pagi itu, Fahira merasa sedikit gelisah. Ia merasa sesuatu yang buruk akan terjadi. Bahkan, ketika ia mencuci piring tadi, 2 piring sekaligus jatuh tersenggol tangannya dan pecah. Fahira merasa cemas, namun ia hanya bisa berdoa.
Kamania yang melihat ibunya begitu gelisah pun nampak heran.
"Mama kenapa?"
"Mama nggak tau, Nia. Dari tadi pagi kok perasaan Mama sedikit nggak enak ya. Terakhir kita dapat telepon dari eyang kapan sih, Nia?"
"Kayanya tiga hari yang lalu, Ma."
Fahira terdiam, entah mengapa ia merasa ada sesuatu yang terjadi kepada Ammar dan Endang. Ah, semoga saja ini tidak seperti yang Fahira khawatirkan.
Ia pun melanjutkan pekerjaannya. Ada banyak sekali pesanan rajutan yang harus ia selesaikan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com