Adelia seketika mengambil belati tersebut dan berkata kepada Fanny yang ada di samping dirinya, "Ini jantungnya?"
"Ya."
Fanny mengangguk.
Adelia tiba-tiba mengangkat tangannya.
"Tidak! Adelia, jika kamu membunuhku, kamu akan menyesalinya! Kamu tidak akan pernah tahu siapa orang di belakangku, bahkan jika aku mati, kamu, anakmu, dan Naufal tidak akan aman!"
Bibi Winda berteriak, berharap Adelia akan berbelas kasih kepada dirinya, tetapi Adelia masih menjatuhkan belati.
"Ah!"
Bibi Winda menjerit kesakitan.
Adelia menghela nafas dan berkata, "Hei, itu ditusuk lagi. Apa yang terjadi hari ini? Apakah ini ketiga kalinya?"
Bibi Winda mendengar kata-kata Adelia, dan dia ingin segera pingsan.
Dia tidak pernah tahu bahwa Adelia bisa begitu membencinya seperti ini!
"Adelia, kamu melakukannya dengan sengaja!"
"Ya, betul. Kamu bisa melihatnya sendiri."
Adelia mengeluarkan belati itu lagi.
Bibi Winda merasakan darahnya mengalir dengan cepat.
Dia takut mati!
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com