"Lihat, lihat apa yang telah kau lakukan Kiara!" Jenie berteriak kasar, betapa murkanya ia sekarang, melemparkan pakaian tepat ke wajah Kiara yang tengah menunduk itu.
Kiara terperanjat namun ia langsung menyembunyikannya.
Takut, rasa itu lah yang benar-benar mendominasi dirinya sekarang. Menggenggam erat pakaian yang baru saja Jenie lempar.
"Pertama kau telah merusak tanamanku dan sekarang kau juga merusak pakaianku!"
Dua orang yang ada di dalam sana terdiam, tak berkutik, menelan ludahnya susah payah, jantung berdetak cepat, sungguh demi apa pun kemarahan Jenie tidak ada bandingnya.
Bahkan Bi Surti pun hanya bisa menunduk, tak berani melawan.
Jauh dalam lubuk hati yang terdalam Kiara mengucapkan segala macam sumpah serapah bagi dirinya, apa yang terjadi dengan Kiara sekarang? Kenapa hari ini perdamaian seakan membenci dirinya?
Wanita itu tak mampu lagi bergerak, bernapas pun seakan terpaksa.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com