"Astaga, Tuan. Kau mengagetkanku saja." Xey mengelus dadanya.
Seketaris itu tengah berfokus-fokus pada laptopnya dan tiba-tiba hadir tanpa diundang sosok jangkung dan berdiri di hadapannya. Apalagi sekarang waktu sudah menunjukan pukul sebelas malam.
"Kau sudah pulang?" tanya Steven tak sedikit pun mengindahkan dengan rasa kaget yang menjera pria rajin itu.
"Sudah, dua jam yang lalu." Xey mematikan laptopnya dan hendak akan berdiri namun Steven lebih dulu menahannya.
"Tidak, duduk saja."
Xey kembali duduk di kursi kebesarannya.
"Bagaimana dengan hasilnya?" tanya Steven lebih lanjut. Ingin mengetahui seberapa persen yang seketarisnya itu capai di luar kota tanpa bantuan dirinya.
Xey tersenyum merekah. "Tentu, hasilnya cukup memuaskan. Dan perusahaan yang ada di Lombok dengan senang hati mereka menerima tawaran yang saya ajukan."
Steven ikut tersenyum bahagia. "Bagus, gajimu akan aku naikan dua kali lipat."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com