"Buatkan saya makanan!" titah Deborah pada Metha yang sedang mengelap kaca.
Metha menghentikan pekerjaannya. "Tapi, aku masih sedang beres-beres," ucapnya. Dirinya merasa tidak suka jika masih ada pekerjaan yang belum terselesaikan lalu ada pekerjaan lain yang datang tanpa tahu perasaan.
Deborah yang sedang santai-santai menikmati secangkir teh manis hangat serta ponsel yang sedari tadi dipijit oleh jari jempolnya langsung menatap Metha nyalang. "Saya tidak menyuruhku untuk membantah perintahku!" hardiknya terkesan membentak kasar.
Metha menundukan sedikit kepalanya. Seharusnya ia dengan ucapan dirinya kemarin, jika ia akan mematuhi semua apa yang diperintahkan Deborah tanpa alasan. Ya, Metha lupa dengan ucapannya sendiri.
Badannya dipaksa untuk tetap semangat dan kuat. Jujur saja, Metha sama sekali belum makan. Saat bangun tidur tadi dirinya langsung disuruh ini itu oleh Deborah. Bahkan, untuk menyentuh air minum saja dirinya belum bisa jika pekerjaan rumah masih menderanya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com