webnovel

Bab 249

"Claire, ada apa? Apakah makanannya tidak enak?" Jill bertanya kepada Claire.

"Tidak, makanannya enak... Tapi aku tidak bisa makan sebanyak itu." Claire menggelengkan kepalanya dengan malu.

"Haha, semua orang memiliki porsi mereka masing-masing, jika kamu kenyang, maka bagus." Jill tersenyum.

"Sayang, antarkan Claire ke cabang kepolisian nanti, kembalilah segera setelah kamu menyelesaikan pekerjaanmu." Jill memerintahkan.

Sebagai seorang istri, dia memiliki hak untuk meminta suaminya melakukan sesuatu.

"Oke, aku akan mengantarnya. Aku juga akan membawa Jessica dan Svetlana untuk menemani kita."

"Lisa, maukah kamu tinggal di sini dan membantu menjaga mereka?" Tanya Eddie sambil tersenyum.

Lisa yang berambut putih bersih mengangguk dengan sungguh-sungguh, "Aku akan melakukannya, mereka semua adalah keluargaku. Ibuku berkata bahwa Lisa harus melindungi keluarganya."

"Lisa akan berusaha sebaik mungkin!"

"Bagus, nanti saat kembali aku membelikanmu permen." Eddie tertawa sambil melirik ke arah Jessica.

Sekarang, kedua ibu dan anak itu terlihat sedikit berbeda, bisa dikatakan... Mereka menjadi lebih seperti manusia.

Nampaknya perawatan kedua mereka berpengaruh baik. Mungkin mereka bisa mendapat kembali emosi manusia mereka secara seutuhnya di masa depan.

Keberadaan Lisa dan Jessica tidak boleh diketahui oleh orang-orang Umbrella, terutama untuk Spencer.

Jika dia tahu bahwa Jessica yang telah mati semenjak tiga puluh dua tahun yang lalu masih hidup, pria tua itu pasti akan menjadikan Jessica sebagai bahan penelitian.

"Sayang, berhati-hatilah di jalan." Jill tersenyum. Dia tidak terlalu ingin keluar malam-malam, sebagai wanita hamil, meskipun Serum telah meningkatkan kekuatan fisiknya, dia tetap perlu berhati-hati.

Di sepanjang jalan, tidak banyak orang yang terlihat. Mereka semua bersembunyi di dalam rumah. Tapi sesekali terdengar sebuah teriakan, seolah-olah ada seseorang yang diserang di dalam rumah mereka.

"Eddie, apa yang sebenarnya terjadi di kota ini?" Claire bingung, di saat yang bersamaan dia merasa ragu.

"Semua insiden ini terjadi karena perusahaan multinasional besar. Mereka berkolusi dengan senator federal, bahkan Raccoon City dibangun dengan investasi mereka."

"Bisa dikatakan bahwa, kota ini adalah situs percobaan pribadi mereka. Dan saya dulu bekerja di perusahaan itu sebagai staf. Tapi aku telah keluar."

"Semakin sedikit kamu tahu, maka semakin aman. Mereka akan membunuh orang-orang yang mengetahui rahasia perusahaan," Kata Eddie dengan sikap biasa.

"Bukankah itu berarti bahwa kakakku sedang menyelidiki hal-hal yang berhubungan dengan perusahaan itu?"

"Di Raccoon City, hanya ada satu perusahaan multi nasional, yaitu Umbrella!" Claire menebak perusahaan yang mungkin ada di balik semua kejadian ini.

"Ya, kami dulu menyelidiki mansion yang ada di Arklay Mountain, sekitar dua bulan lalu."

"Kami menemukan bahwa ada ekspreimen kejam yang tidak diketahui di dalam sana. Eksperimen itu menciptakan banyak sekali monster, dan monster-monster itu mencemari hutan dan hewan-hewan."

"Seiring berjalanannya waktu, Raccoon City juga ikut tercemar oleh virus." Eddie secara singkat menceritakan kejadian yang pernah dia alami dulu.

Claire mengerutkan kening, "Eddie, kamu sangat hebat." Memikirkan semua tindakan yang perlu dilakukan S.T.A.R.S. dalam penyelidikan Mansion, Claire membayangkan monster kuat macam apa yang telah mereka hadapi.

Jika zombie saja sudah hampir membuat dirinya mati, terus monster macam apa yang ada di dalam sana?

Svetlana yang duduk di belakang tetap diam tidak bersuara. Dia ingin tertawa ketika mendengar cerita pria itu, tapi dia tidak ingin membuat Eddie malu.

"Aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan. Anda tahu obat yang menekan Leukimia dan AIDS? Aku adalah penemu obat-obatan itu."

"Orang-orang Umbrella cemburu karena aku dapat menjual obat-obat itu dengan sukses, jadi mereka mengancamku untuk tidak keluar dari Raccoon City." Eddie tertawa dalam hati, menambahkan sedikit bumbu dapat membuat cerita ini lebih manis.

"Aku ikut sedih setelah mendengar kabar itu. Eddie, jangan khawatir, aku yakin kamu bisa keluar dari semua kesulitan ini!" Claire mulai menyemangati teman barunya.

"Kamu benar... Omong-omong, Claire, pernahkah kamu berpikir tentang apa yang ingin kamu lakukan di masa depan? Apakah kamu punya mimpi?" Eddie bertanya sambil mengemudikan kendaraan dengan terampil.

"Mimpi? Tidak, aku tidak memiliki mimpi. Tapi aku ingin membantu orang lain! Aku berharap dunia dapat menjadi sedikit lebih baik." Claire tersenyum manis. Gadis itu manis dan heroik.

"Yah, mungkin kita memiliki kesamaan..." Eddie mengendarai mobil ke Ennerdale Street, saat sampai di sana, zombie-zombie yang berkeliaran muncul.

Ada juga suara tembakan sengit di depan, nampaknya ada petugas polisi yang sedang melawan zombie.

Di antara mereka, ada lebih dari tiga ribu petugas polisi yang direkrut dari kota lain untuk membantu.

Mereka semua dikawal oleh militer penjaga serta saling bekerja sama dalam satu tim.

"Apa yang sebenarnya terjadi di depan?" Claire merasa binung, di depan ada zombie yang menatap sebuah mobil sport dan mulai mengerubuninya.

"Ada truk besar di belakang, kita harus cepat menghindar!" Svetlana mengingatkan.

Eddie segera membanting pedal gas, menjatuhkan semua zombie di depannya. Meskipun berhasil menerobos kerumunan zombie itu, akibatnya kaca depan kendaraannya di tutupi oleh bercak darah. Mereka tidak lagi bisa melihat jalan dengan jelas.

"Claire, buka sabuk pengamannmu, kita akan keluar dari mobil." Eddie menginjak rem sambil membukakan sabuk pengaman untuk Claire. Setelah itu mereka semua membuka pintu mobil secara bersamaan.

Truk pengangkut bahan bakar yang ada di belakang menabrak dengan cepat, di depannya terdapat gedung tinggi yang besar.

Truk menabrak mobil yang ada di depannya, kemudian mobil itu terbalik. Claire dibuat terbang oleh dampak ledakan tersebut.

Untu sesaat, api yang terang benderang menyinari seluruh jalanan. Api yang mengamuk di tengah jalan tidak dapat dilintasi sama sekali.

Eddie mengerutkan kening, sekarang dia terpisah dari Claire dan Svetlana.

Melihat ke arah dinding, Eddie berlari kencang ke arahnya. Setelah itu dia melompat dan berlari ke atas dinding tinggi dengan kaki yang menancap di dinding di setiap lompatannya.

Setelah mencapai ketinggian tertentu, dia melompat dengan loncatan keras melewati lautan api yang setinggi hampir delapan meter.

Claire merasa tercengang, apakah pria itu masih manusia? Apakah dia manusia super?

Dia adalah mahasiswi universitas, dia tahu bahwa manusia dengan atletisitas terbaik pun tidak akan mampu melakukannya.

Tepat ketika Eddie ingin bersikap keren di depan Claire, Svetlana menyusul dengan gerakan luar biasa yang sama.

Setelah berguling di tanah dengan ringan, Svetlana lalu berdiri dan berjalan seperti tidak ada yang terjadi.

"Eddie, kamu luar biasa. Trik itu sangat keren!" Claire memuji.

"Haha, tidak juga. Kamu akan bisa melakukannya di masa depan."

"Ngomong-ngomong, apakah kamu baik-baik saja? Apakah kamu terluka?" Eddie membantu Claire berdiri.

Claire melambaikan tangannya, "Aku tidak apa-apa, aku sering berolahraga, jadi hal semacam ini tidak terlalu mempengaruhiku."

"Selain itu kakakku suka mengajariku banyak keterampilan bela diri. Ngomong-ngomong, terima kasih atas perhatianmu kepadaku."

-----

read chapter 431 on;

patréon.com/mizuki77

Nächstes Kapitel