webnovel

Chapter 26

Pada saat Agatha melamun seperti itu. Ada sesosok pria yang sedang memperhatikan putri Agatha dari kejauhan. Ia sedang memandang dengan seksama wajah sangat putri.

Apakah itu benar adalah putri Agatha atau tidak, ia mencocokkan yang dia panggil dengan sebutan putri dan gambar yang berada di dalam telepon selulernya. Pria tersebut mendapatkan benda tersebut pada saat ia sedang mengembara untuk mencari sangat putri dari Kerajaan Miracle.

Hanya mengandalkan kekuatannya saja, ia tidak akan mampu mendeteksi keberadaan sang putri berada dimana.

Karena kekuatan element sang putri yang sudah mencapai tahap nirwana sehingga hanya beberapa dari panglima berpangkat tinggi saja, yang mampu mendeteksi keberadaan tuan putri dengan mudahnya.

Ia tidak tega melihat tuan putri bersedih seperti itu, tetapi dia tidak bisa berbuat banyak karena Yang Mulia Raja menugaskan dirinya untuk memata-matai sang putri saja.

Jangan sampai menunjukkan dirinya di hadapan sang putri. Sehingga membuat kecurigaan dari tuan putri bahwa ia adalah utusan dari sang ayah, yang tidak lain adalah raja dari Kerajaan Miracle.

Wajah sang putri yang lemas dan ada sembab di area matanya. Yang membuktikan bahwa sang putri habis menangis tadi sebelum dirinya datang kesini.

Dia masih tetap mengamati kondisi Putri Agatha dari atas sana. Karena hanya dengan cara seperti ini saja, dia bisa menghindari radius deteksi yang dimiliki oleh sang putri ini.

Tiba-tiba bunga merah muda gugur, mulai turun melayang-layang ke arah Putri Agatha, yang membuat Agatha meningkatkan kewaspadaannya. Karena ia tahu bahwa dengan turunnya bunga tersebut, berarti ada bahaya yang sedang mengintainya dalam jarak dekat.

Tanpa banyak berbicara lagi. Agatha yang telah mengetahui keberadaan musuhnya tersebut, dia melancarkan sebuah serangan yaitu "Akar kegelapan" kepada sang musuh.

"Sret... Sret..." Musuh menghilang dan menghindari akar-akar yang menuju dirinya dengan kecepatan kilat.

"Memang hebat Tuan Putri Agatha bisa mengetahui keberadaan aku dimana," ujar pemuda yang dari tadi memata-matai Agatha yang sedang melamun.

"Siapa kau sebenarnya? Dan untuk apa kau mengintai diriku?" Agatha gugup berbicara dengan pria misterius ini.

"Tenang dahulu Tuan Putri Agatha, aku tidak akan mencelakai kamu kok. Diriku disini hanya untuk menjaga Tuan Putri Agatha saja," jawab pria misterius itu seraya menundukkan badannya memberi hormat di hadapan Agatha.

"Aku tidak percaya dengan ucapan kamu. Jangan coba-coba kamu mendekati diriku atau kau akan mati dengan tanganku sendiri," ancam Agatha kepada pria misterius tersebut yang masih memberi hormat kepadanya.

"Jangan dekat-dekat," lanjut Agatha mengancam seraya meningkatkan aura yang ada di dalam dirinya.

"Te-tenang... Te-tenanglah... Putri. Saya tidak akan melukai diri kamu, Tuan Putri Agatha" tergagap dalam berbicara karena aura yang sangat mengerikan telah mengelilingi seluruh tubuh Agatha.

Tiba-tiba semua angin yang sedang melintas mengelilingi tubuh Agatha membentuk perisai guna melindunginya dan dia juga menyiapkan sebuah serangan dengan menggunakan angin-angin tersebut.

"Waduh, Putri Agatha serius ingin menyerang aku. Padahal aku berada disini karena Yang Mulia Raja, ia yang menginginkan aku untuk menjaga Putri Agatha agar dia menjauhi Devan," pikir pria misterius atas reaksi dari Tuan Putri Agatha yang seperti itu.

"Wush... Wush... Wush..." Angin yang berhembus dengan kencang menuju ke arah pria misterius itu.

Dengan langkah kaki pria misterius ringan seperti kapas untuk menghindari semua serangan angin pedang yang telah diciptakan oleh Tuan Putri Agatha.

"Apa Tuan Putri yakin bisa menyerang aku dengan serangan kecil seperti itu?" ejek pria misterius terkekeh.

"Sial, dia bisa menghindari semua serangan pedang angin seperti itu. Seberapa kuat dia sebenarnya? Kenapa kecepatan pedang angin dari diriku tidak bisa melukai dirinya sama sekali?" gumam Agatha berpikir tentang semua kemungkinan yang akan terjadi nanti.

"Huft... Untung saja, Tuan Putri Agatha sedang dalam kondisi lemah, kalau dalam kondisi terbaiknya. Aku tidak yakin bisa menghindari semua pedang angin yang berterbangan seperti tadi," ujar pria misterius bernapas lega setelah berhasil menghindari semua serangan yang dilancarkan oleh Tuan Putri Agatha.

Pada saat yang bersamaan

Devan mendengar suara Agatha pada saat ia mengendarai mobil sport yang dimilikinya. Akhirnya dia mengikuti sumber suara yang ternyata suara tersebut dari Agatha. Dia sedang diserang oleh pria misterius.

Bahkan Devan pun tidak pernah melihat pria misterius ini sebelumnya, tetapi ia merasakan ada yang aneh pada pria. Dia merasa bahwa pria misterius ini sedang menyembunyikan kekuatan dia yang sebenarnya.

Devan berpikir kenapa pria misterius ini malah menyerang seorang Tuan Putri dari Kerajaan Miracle dan disini pun ada kejadian yang aneh pula karena tidak ada pengawal atau panglima yang mendekat untuk menolong Agatha yang diserang ini.

"Siapa kau yang sebenarnya? Kenapa kau bisa-bisanya menyerang Agatha seperti ini?" tanya Devan heran karena dia bingung dengan kekuatan yang dimiliki oleh pria misterius ini.

"Aku awalnya tidak ingin menyerang Tuan Putri Agatha karena aku hanya mendapat tugas untuk menjaga Tuan Putri Agatha dari kamu, wahai Tuan Devan," ujar pria misterius itu berterus terang kepada Agatha dan Devan.

"Ayah...!" teriak Agatha kencang. Karena dia tahu siapa yang mengirimkan pria misterius ini untuk menjaga dirinya dari Devan.

"Aku tidak akan pernah meninggalkan kamu, Agatha. Karena aku benar-benar mencintaimu dan diriku tidak bisa berpisah dari kamu, Agatha," ujar Devan berlutut dengan mengambil tangan kanan Agatha untuk mencium punggung tangannya.

"Aku tidak akan pernah membiarkan siapapun memisahkan kita kembali seperti dulu, Agatha," ungkapnya dengan lantang di depan pria misterius tersebut.

"Wah... Wah... Aku jadi ingin lihat kemampuan kamu seperti apa? Dan bagaimana bisa kamu ingin melindungi Tuan Putri Agatha," tantang pria misterius itu.

"Kau jangan sombong seperti itu di depan Agatha, karena kamu bukanlah lawan aku, wahai pria aneh," ejek Devan kepada pria yang dia panggil aneh tersebut.

"Yasudah kita coba saja. Kau? Atau diriku? Yang paling kuat disini. Dan yang akan bertugas menjaga dia dari serangan pasukannya Orion," tantang kembali pria tersebut terhadap Devan yang masih berada di samping Agatha.

Devan mulai menunjukkan kekuatan aslinya yang merupakan sebuah pedang yang mempunyai aura kemerahan, yang berasal dari element api tersebut.

Pria misterius yang melihat aura kemerahan yang keluar dari pedang yang dipegang oleh Devan, hanya tersenyum saja. Karena ia sudah sangat paham tentang element api yang merupakan element terkuat dari Devan ini.

Pria tersebut pun akhirnya mengeluarkan sebuah busur beserta anak panahnya dengan aura kegelapan yang sangat pekat dan kuat.

Hanya dengan merasakannya saja Devan sudah merinding dibuatnya, karena kekuatan yang sebesar ini tidak pernah ia rasakan sama sekali.

Dia hanya pernah merasakan aura kekuatan yang sebesar ini pada Yang Mulia Raja Kerajaan Miracle ini. Pantas saja dia dijadikan sebagai penjaga Tuan Putri Agatha, ternyata kekuatannya sama seperti sang raja.

Nächstes Kapitel