Malam hari pun tiba, semua orang sudah berkumpul di ruang makan untuk makan malam. Mereka semua menikmati suasana itu dengan tenang dan nyaman, kecuali Fatih dan Puzi yang terus mengobrol tentang dunia mereka yang meliputi mainan dan kesenangan anak-anak.
"Makan yang banyak Ma! Kamu kan sedang menyusui, jadi harus banyak stok. Jangan lupa sayurnya biar cucu ibu makin besar," titah Ira dengan pasti.
"Nah itu benar, kamu makan yang banyak Ma. Kalau perlu dua porsi agar bisa di bagi ke anak kamu, ayo di habiskan!" lanjut Laras dengan tatapan memerintah.
"Perut aku tidak seluas itu bu, hanya masuk satu porsi saja. Tapi nanti kalau lapar aku akan makan lagi," jawab Fatimah dengan gelengan pelan di kepalanya.
"Aku bingung sama Ima, padahal baru saja melahirkan tapi kenapa tubuhnya tidak berubah? Dia hamil hanya perutnya saja yang maju, sedangkan tubuhnya sama saja. Subhanallah sekali ya Ma," puji Putri pada teman baiknya itu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com