Malam hari tiba, pintu rumah Fatimah di ketuk oleh seseorang. Ira yang saat itu berada di ruang tengah melangkah ke arah pintu, lalu ia membuka pintu pada seseorang yang terus mengetuk pintu itu.
"Assalamualaikum," salam orang itu saat pintu di buka.
"Waalaikum sallam, eh nak Putri? Wah siapa ini?" jawab Ira dengan senyumnya sambil menatap seorang pria di belakang teman putrinya.
"Saya Aziz bu, calon suaminya Putri. Salam kenal bu," ucap Aziz memperkenalkan diri.
"Oh calon suami nak Putri, iya salam kenal. Ibu Ira, ibu kandungnya Fatimah. Ayo masuk dulu!" jawab Ira menyambut Aziz.
"Terima kasih bu," ucap Putri dan Aziz bersamaan.
Ira melangkah masuk ke dalam rumah, di ikuti Putri dan Aziz. Lalu mereka berhenti di ruang tengah, di sana Ira mempersilahkan Putri dan Aziz untuk duduk.
"Silahkan duduk, kalian mau bertemu Fatimah ya?" kata Ira menduga.
"Iya bu, Fatimahnya ada kan bu?" jawab Putri membenarkan.
"Ada, sebentar ya? Ibu panggilkan dulu," balas Ira dengan senyum.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com