"Alysa?" Tanyanya.
Gadis itu mengernyitkan dahinya, ia bahkan belum menyebutkan siapa orang yang membuat Zahra tahu akan kebohongan laki-laki di depannya itu. Jika Rayhan menebak nama Alysa yang membuat Zahra mengetahui semuanya, berarti benar Rayhan telah berbohong. Tapi tunggu, Alysa? Kalau Alysa tahu perihal kebohongan kakaknya mengapa tadi pagi dia diam saja seolah apa yang diucapkan Rayhan itu benar? Pikir Zahra berkecamuk.
"Aku gak sebut nama Alysa, bahkan aku belum kasih tahu siapa yang buat aku kayak gini. Kalau kamu nebak, kamu mengakui kebohongan kamu, Han." Ucap Zahra.
Benar juga. Seharusnya ia tidak menebak lebih dulu sebelum Zahra memberitahu alasan mengapa gadis itu bisa curiga kalau Rayhan berbohong akan lukanya. Ah sudahlah, sudah kepalang tanggung. Pikirnya.
"Iya okey aku jujur, aku jujur sama kamu Zar. Aku bohong tentang luka di kening aku ini. Aku bohong. Tapi aku bohong juga punya alasannya." Ucapnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com