"Tuan tenang saja, beliau sudah berada di ruang rahasia," jawab Ketua Huang seraya membalas senyuman Pendekar Tiga Zaman.
"Ah, syukurlah kalau begitu. Aku jadi merasa lega,"
Ia tertawa. Meskipun sedang berada di tengah peperangan, tapi ternyata Pendekar Tiga Zaman masih bisa tersenyum lega. Bahkan sedikit pun tidak terlihat ada raut wajah gentar.
"Kalau begitu, tugas kita sekarang hanyalah berjuang saja," sambungnya kemudian.
"Benar, Tuan," tukas Ketua Huang.
"Apakah pelaku utama sudah muncul?"
"Sampai saat ini belum," jawbanya sambil menggelengkan kepala. "Sepertinya mereka sengaja supaya kita dibuat lelah lebih dulu,"
Hal itu sangat masuk akal. Biasanya, mereka para aliran sesat mempunyai cara tersendiri untuk membuat para pendekar lelah.
Ketua Huang tahu akan hal tersebut. Karenanya ia berani berkata demikian. Memang tidak mungkin kalau serangan ini hanyalah pancingan semata.
Serangan yang sebenarnya sendiri belum dilakukan oleh musuh.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com